Penampilan
Fildan tadi malam (23/1/2017) lewat lagu india berjudul “Tum Hi Ho” telah
memberikan kesan dan pesan yang sangat bermakna dan mendalam di hati insan
dangdut Indonesia khususnya masyarakat Kota Baubau. Sejak awal banyak yang
tidak memprediksi kehadiran Fildan pada urutan ketiga karena sebelumnya para
host sempat menyebutkan akan tampil urutan kelima, para penggemar Fildanpun
banyak yang semakin penasaran dengan mengatakan “koh lama sekali bisa sampai jam
11 malam” ada juga yang katakan “kenapa disimpan diurutan kelima?”, dan berbagai
macam ekspresi yang dibuat sebagai bentuk rasa fans mereka terhadap Fildan.
Sekitar
jam 10 malam setelah penampilan Dinda dan Kiki, para host pun memanggil nama
Fildan terasa suasana studio berubah begitu heboh dari suara teriakan dari para
penggemarnya, bahkan para dewan juri terkesan kaget saat menyebut nama dia
khususnya Iis Dahlia. Dengan pakaian model jadul ala-ala keindiaan dan dandanan
yang pas-pasan tidak mengurangi aura bintangnya berada di depan ribuan bahkan
jutaan orang yang menonton Fildan.
Saya
tahu betul karakter Fildan karena sejak kecil dia sering bermain di lingkungan
kami, dari kecil pembawaannya memang sangat sopan, tidak banyak bicara, lugu
dan tidak berbuat ulah. Terlahir dari bakat ayahnya sebagai seorang seniman di
Kelurahan Bone-Bone telah mengalir kuat kepada semua anaknya.
Saat
Fildan berdiri di atas panggung megah, Dewan Juri “Iis Dahlia” ingin
mendekatinya meskipun para host harus mencegahnya agar tidak terlalu over memberikan
penilaian terhadapnya, sungguh daya tarik sebagai bintang dangdut tidaklah
dipungkiri, ciri khas yang jauh berbeda dengan 4 peserta lainnya, terbukti dari
pembawaannya yang dewasa, bersahaja, sopan, suara powerfull dan tenang berhadapan
dengan para juri, host dan para penonton.
Para
host sempat menanyakan lagu apa yang akan dipersembahkan oleh Fildan malam ini,
dia menjawab dengan singkat dan jelas “Tum Hi Ho”, dengan spontan Iis Dahlia
kaget dan deg-degan terhadap penampilannya, memang rasa harap-harap cemas bukan
hanya Iis Dahlia saja yang merasakannya tetapi para penggemar Fildan di seluruh
Indonesia merasakan hal yang sama.
Penampilan
perdananya di atas panggung spektakuler ternyata berpengaruh pada psikologi
Fildan, terasa sekali saat pembukaan lagunya masih ada kesan tegang tetapi karena
keahliannya hingga bisa mengendalikan nerveous (groginya), berkat perfoma yang powerfull terasa lagu yang dibawakan mempunyai pesan yang mendalam,
saya mengamati dia bukan sedang mengikuti kontes dangdut tetapi sedang
melakukan konser megah setara dengan artis-artis papan atas. Keterampilan
memainkan gitar ternyata membuahkan hasil maksimal, setiap kata dan kalimat
yang diucapkannya menghentikan suara riuh dalam studio dan fokus mendengarkan
suara emasnya. Fildan bukan hanya sekedar bernyanyi tetapi suaranya seakan
memberi nyawa bagi lagu itu, penuh penjiwaan dan tenang dalam memainkan alat
musik hingga banyak penonton terharu mendengarkan keindahan lantunan suaranya.
Disamping
itu yang membuat penampilan Fildan bagai Sang Bintang salah satunya adalah band
yang mengiringinya dan lighting
(pencahayaan) yang disetting agak gelap dan lampu sorotnya fokus tertuju kepada
dia, menambah konsentrasi para penonton pada suara Fildan. Penampilan yang
sangat memukau dari awal lagu sampai endingnya
(overall) sungguh memuaskan hati para juri utamanya Iis Dahlia
sempat meneteskan air mata mendengarkan suaranya. Tidak ragu-ragu para dewan
juri lain seperti Inul Daratista dan Beniqno langsung standing ovation memberikan tepuk tangan kepada dia.
Ketika
para dewan juri diberikan kesempatan untuk mengomentari dan menilai penampilan
Fildan yang paling banyak bicara adalah Iis Dahlia. Entah apa yang membuatnya
jatuh cinta sama Fildan bahkan kesan dekat dengan masyarakat Kota Baubau dengan
menyebutkan nama Kota Baubau berkali-kali dan tidak lupa pula menyebutkan nama
Walikota Baubau (Dr. A.S.
Thamrin, MH). Kedekatan Iis Dahlia dengan masyarakat Kota Baubau begitu
kental hingga harus membela mati-matian Fildan jikalau ada komentar pedas yang
ditujukan kepadanya. Sungguh Iis
Dahlia bukanlah terlahir dari Kota Baubau tetapi jiwanya seakan
terpanggil untuk mendukung penuh tanpa ragu kepada FILDAN.
Bertaburan
pujian dan adapula kritikan yang sifatnya membangun kualitas suara dan
penampilannya kedepannya salah satunya Dewi Persik, Soimah, Nassar dan Irvan
Gunawan, semuanya memberikan komentar yang sangat berguna untuk perbaikan penampilan
Fildan pada pertunjukan selanjutnya.
PENAMPILAN
SELANJUTNYA HARUS LEBIH BAIK DAN KAMI MEMBERIKAN DUKUNGAN HARUS LEBIH BAIK
PULA. SEMANGAT SANG JUARA “FILDAN”.
Catatan,
hari Selasa, 24 Januaei 2017
Darmin
Hasirun
Komentar
Posting Komentar