Langsung ke konten utama

PATUNG OPUTA YI KOO BELUM DIRESMIKAN SUDAH RUSAK

 

Patung Opita Yi Koo merupakan patung yang digadang-gadang akan menjadi icon baru bagi Kota Baubau karena ukurannya yang besar, keindahannya, letaknya strategis, serta bentuknya yang menarik. Bahkan diperkirakan patung Oputa Yi Koo akan melebihi kepopulerannya dibandingkan patung Naga di Kotamara yang selama ini masyarakat sering menjadikannya sebagai tempat berfoto.

Oputa Yi Koo atau Sultan Himayatuddin Muhamad Saidi merupakan pahlawan nasional asal Buton yang dikenal dengan gagah berani melawan penjajah Belanda hingga harus rela meninggalkan istananya untuk bergerilya di hutan, sampai akhir hayatnya beliau meninggal dunia di Puncak Gunung Siontapina Kabupaten Buton.

Dilansir dari Kendariinfo.com mengabarkan Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui kontraktor proyek segera melakukan perbaikan kerusakan pada beberapa bagian plafon penyangga Patung Oputa Yi Koo di kawasan Kotamara, Kota Baubau yang ambruk. Patung yang menghabiskan total anggaran Rp.53 miliar itu terlihat mengalami kerusakan pada salah satu sisinya. Kerusakan itu membuat patung dengan nuansa warna coklat itu menjadi tidak sedap dipandang. (15/01/2025, 13:24 WIB).

Patung Oputa Yi Koo memiliki tinggi 22 meter yang berada di tepi pantai Kotamara dengan posisi berdiri menunjuk memakai jari telunjuknya ke arah terbenamnya matahari dengan baju Kebesaran seorang Sultan sentuhan kain Buton yang memegang erat sebuah tongkat, dilengkapi senjata parang yang diselipkan bagian pinggang semakin menunjukan kewibawaan dan kesatrianya Sang Sultan.

Sebenarnya patung ini telah selesai pengerjaannya 100% pada bulan Desember 2024 kemarin dan sempat beredar isu di masyarakat bahwa akan dibuka secara resmi pada akhir tahun 2024 tetapi sampai hari ini ternyata belum ada jadwal jelas terkait waktu peresmian patung.

Masyarakat terpaksa hanya bisa menyaksikan patung dari jauh tanpa harus memasuki area pembangunan. Banyak yang berharap agar acara peresmian patung segera dibuka untuk publik karena hal ini akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Baubau.

Kita juga berharap agar kualitas bangunan Patung Oputa Yi Koo dapat dijamin ketahanannya sampai puluhan tahun bukan seperti proyek-proyek lainnya yang hanya menghabiskan anggaran daerah tetapi mengalami kerusakan setelah beberapa bulan digunakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...