E-SERVICE : SOLUSI DI
TENGAH PANDEMI COVID-19
Darmin Hasirun
Mewabahnya virus korona ternyata telah mengubah paradigma manusia secara
drastis dan masif yang mengharuskan pola penyesuaian tindakan manusia dengan
cepat, hal inilah yang menyebabkan culture
shock (gegar budaya) yaitu suatu peristiwa kecemasan atau kebingungan yang
dialami oleh seseorang atau beberapa orang di suatu daerah karena perubahan
kebiasaan yang tidak terduga, alhasil hampir semua sektor lumpuh tidak bisa
digerakan secara maksimal dikarenakan mobilisasi masyarakat semakin terbatasi
oleh berbagai kebijakan pemerintah guna menekan laju pertumbuhan korban
Covid-19, berbagai kebijakan tersebut adalah karantina wilayah, pembatasan
sosial berskala besar, isolasi mandiri, sampai pada lockdown ketat seperti yang diterapkan di negara China, Italia,
Spanyol, Arab Saudi dan masih banyak lagi negara yang memaksa warganya tidak
keluar rumah demi menjaga penyebaran virus tersebut.
Saya mengatakan bahwa hadirnya Covid-19 di era globalisasi dan
industrialisasi ini merupakan momentum yang sangat pas. Kenapa bisa? Karena
dunia sekarang seperti ibarat “daun kelor” dimana segala informasi dari
berbagai belahan dunia telah kita nikmati lebih mudah dengan hadirnya smartphone yang selalu berada di
genggaman tangan manusia. Manusia satu dan lainnya yang berada di tempat
berbeda dan jauh bisa saling terhubung dengan hanya menekan tombol panggilan
atau pesan di handphonenya tanpa bersusah payah mendatanginya secara langsung.
Begitupula layanan di berbagai organisasi pemerintah dan swasta sudah serba
canggih misalnya perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dulunya harus
bersusah payah antri untuk mendapatkan layanan di kantor kepolisian, sekarang
kita hanya bisa melakukan perpanjangan SIM melalui layanan internet, atau mahasiswa
di perguruan tinggi sudah mudah mendapatkan informasi di kampusnya baik nilai
ujian, pemberian tugas dari dosen, dan berbagai berita yang berhubungan dengan
kebutuhan mahasiswa dapat dilihat di website perguruan tinggi atau SIAKAD
(Sistem Informasi Akademik) online,
dimana mahasiswa hanya duduk santai di dalam kamarnya sudah bisa mendapatkan
layanan kebutuhannya dan masih banyak lagi contoh yang menandakan bahwa antara
teknologi dan manusia sudah saling ketergantungan satu dengan yang lain.
Inilah gambaran kecil dari dunia layanan elektronik atau biasa disebut E-Service yang sangat berperan penting
di tengah munculnya Covid-19 yang sudah menjangkiti lebih dari 3 juta orang di seluruh
dunia disebabkan oleh interaksi langsung antar manusia, maka untuk memutuskan
mata rantai penyebaran virus ini, manusia harus bisa menjaga jarak sosial,
tidak melakukan kontak langsung, atau tidak pengadakan pertemuan langsung yang
melibatkan orang banyak. E-Service
merupakan fasilitas yang menawarkan kemudahan bagi manusia agar masyarakat mendapatkan
pelayanan yang baik, mudah dan cepat dari organisasi pemerintah maupun swasta.
Berbagai layanan internet telah dinikmati oleh sebagian besar masyarakat
dunia dengan deretan aplikasi media sosial yang memanjakan mata manusia mulai
facebook, instagram, twitter, youtube, zoom, dan lain-lain yang didukung oleh
kecerdasan buatan (artificial intelegent)
telah mempermudah semua kalangan sehingga segala informasi dari pihak pemberi
informasi lebih cepat tersampaikan pesan-pesan yang dikirim kepada publik.
Berbagai percakapan di media sosial telah menjadi pengobat rasa cemas bagi
masyarakat agar mendapatkan berbagai layanan yang diperlukannya.
Di dunia birokrasi pemerintahan juga telah lama dikenal dengan istilah E-Government atau pemerintahan berbasis
elektronik yang merupakan turunan dari E-Service
sehingga semua masyarakat dapat dengan enteng memperoleh pelayanan dari
aparatur pemerintah. Tetapi penerapan E-Service
tidaklah segampang membalikan telapak tangan karena butuh anggaran yang memadai
untuk mengadakan fasilitas dan peralatannya, disamping itu masyarakat yang
belum melek teknologi menjadi hambatan dalam pelaksanaan kebijakan e-service sehingga mau tidak mau manusia
harus bertemu langsung dengan menjaga jarak sosial minimal 1 meter, tetapi
sebagian problem sosial terhadap dampak wabah Covid-19 dapat teratasi dengan
baik.
Terlepas dari segala hambatan yang ada, konsep e-service merupakan ide yang futuristik dan perlu dikembangkan
lebih pesat karena terbukti telah menawarkan solusi-solusi yang brilian guna
memecahkan masalah manusia utamanya wabah Covid-19.
Semoga bermanfaat...!
Komentar
Posting Komentar