Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

PEMBERI JANJI DAN PENAGIH JANJI DALAM TRANSAKSI POLITIK

Penulis teringat dengan definisi politik dari pakar politik ternama Harold Dwight Lasswell, menyatakan bahwa  politics is who get what, when, and how  (politik adalah siapa dapat apa, kapan dan bagaimana). Definisi ini masih umum dan sangat simpel dipahami oleh masyarakat awam. Konsep yang banyak digunakan oleh para elit politik praktis untuk membuat kesepakatan atau deal-deal politik kepada pihak tertentu. “Janji dalam politik ibarat cinta dan harapan”, merupakan ungkapan untuk orang-orang yang telah jatuh cinta dengan calon kepala daerah. Mustahil orang-orang yang jatuh cinta tanpa janji, baik janji gombal, janji manis maupun janji suci, yang biasanya dikatakan oleh pria kepada wanita yang dicintainya untuk meyakinkan wanita tersebut hingga hatinya jatuh dipelukan sang pria. Sama halnya dengan konteks politik Pilkada, memberi janji sering dilakukan oleh calon kepala daerah kepada masyarakat (pemilih), memang tidak ada yang memberikan jaminan 100% bahwa janji yang diber...

KISAH MENEGANGKAN PARA PELAUT BATUATAS

  Alkisah, diceritakan ada kapal kecil yang berencana melakukan penyeberangan menuju ke Pulau Batuatas dengan memuat barang-barang 30 sak semen, 1 buah Molen Pengaduk, puluhan atap seng, dan penumpang sebanyak 20 orang ditambah ABK (Anak Buah Kapal) 5 orang. Masyarakat setempat mengenal musim angin kencang dan gelombang tinggi sekitar bulan Januari-Februari serta bulan Juli-Agustus setiap tahunnya. Puncak ombak yang paling keras biasanya pada bulan Juli. Bulan inilah pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan selalu mewanti-wanti keberangkatan kapal saat cuaca buruk atau muatan penumpang dan barang yang melebihi kapasitas. Pada bulan ini pula kapal kecil tersebut melakukan penyeberangan menuju ke Pulau Batuatas. Bagi anda yang berada di Kota Baubau dan sekitarnya, indikator gelombang tinggi ditandai dengan masuknya ombak tinggi di sepanjang kawasan Pantai Kota Baubau. Tanda ini menunjukan bahwa ketinggian gelombang laut di Laut Flores dan sekitarnya belum bersahabat dengan kap...

KISAH PERJALANAN DI PULAU YOI YANG MELELAHKAN

  Ini adalah kisah anak muda bernama Arif Lataami, S.Pd.,M.Pd, yang pertama kali menginjakan kakinya di Pulau Yoi tempat dia bekerja. Arif adalah salah satu Dosen Universitas Muslim Buton Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi yang telah lulus menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Halmahera Tengah tahun 2020, berkat perjuangannya akhirnya harapan menjadi ASN tercapai meskipun harus merasakan pahit manisnya melakukan perjalanan dari Kota Baubau sampai di Pulau Yoi. Berawal saat dia menaiki Kapal Pelni dari Kota Baubau menuju Kota Ternate yang menempuh perjalanan kurang lebih selama 2 hari, setibanya Ternate diapun harus meneruskan perjalanan ke Sofifi memakai Kapal Speed Boat selama 30 menit. Dari Sofifi harus melangkahkan kaki lagi naik Mobil Avanza menuju ke Kecamatan Weda (Ibukota Kabupaten Halmahera Tengah) selama 3 jam ya lumayanlah harus merogoh uang saku sebesar Rp.120.000, dari Weda diapun melanjutkan perjalanannya naik Kapal F...

DAMPAK BADAI SIKLON TROPIS SEROJA SAMPAI KE TANAH BUTON

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan fenomena badai dan naiknya air laut di daratan wilayah Kepulauan Buton, hingga sebagian masyarakat pesisir di Kabupaten Wakatobi, dan Kabupaten Buton Selatan merasa was-was dengan kejadian ini, apalagi warga yang tinggal di tepian pantai pasti merasakan, melihat dan mengabadikan secara langsung lewat handphone atas amukan badai dan gelombang tinggi tersebut. Dampak yang dirasakan di tanah Buton ternyata akibat dari tiupan Badai Siklon Tropis Seroja yang menerjang NTT dan sekitarnya, hal ini menyebabkan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor pada hari Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Ratusan rumah rusak, jembatan hancur terseret air, jalanan kotor akibat lumpur, pohon-pohon tumbang, puluhan orang meninggal dunia, ribuan orang ketakutan sampai mengakibatkan penduduk harus mengungsi di tempat-tempat aman, bahkan listrik padam karena tiang-tiang dan kabel-kabel listrik rusak dihantam badai. Duka anak bangsa di tanah air ini tidak te...