Langsung ke konten utama

DAMPAK BADAI SIKLON TROPIS SEROJA SAMPAI KE TANAH BUTON

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan fenomena badai dan naiknya air laut di daratan wilayah Kepulauan Buton, hingga sebagian masyarakat pesisir di Kabupaten Wakatobi, dan Kabupaten Buton Selatan merasa was-was dengan kejadian ini, apalagi warga yang tinggal di tepian pantai pasti merasakan, melihat dan mengabadikan secara langsung lewat handphone atas amukan badai dan gelombang tinggi tersebut.

Dampak yang dirasakan di tanah Buton ternyata akibat dari tiupan Badai Siklon Tropis Seroja yang menerjang NTT dan sekitarnya, hal ini menyebabkan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor pada hari Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Ratusan rumah rusak, jembatan hancur terseret air, jalanan kotor akibat lumpur, pohon-pohon tumbang, puluhan orang meninggal dunia, ribuan orang ketakutan sampai mengakibatkan penduduk harus mengungsi di tempat-tempat aman, bahkan listrik padam karena tiang-tiang dan kabel-kabel listrik rusak dihantam badai.

Duka anak bangsa di tanah air ini tidak terbendung lagi setelah semua station TV Nasional menyiarkan berita bencana besar ini. Begitupula dengan duka yang menimpa 2 warga Kabupaten Buton Selatan saat rombongan melakukan perjalanan pulang dari kegiatan peresmian Pantai Lakadao Desa Burangasi Kabupaten Buton Selatan.

Hasil penelusuran dari berita iNews.id menginformasikan bahwa korban meninggal yakni Wa Naya (34) dan anaknya La Ode Alfian (6). Saat perjalanan pulang, perahu motor yang bermuatan 12 orang terdiri atas sembilan dewasa dan tiga orang anak-anak ini terbalik di Perairan Tanjung La Boke, Desa Burangasi sekitar pukul 13.30 Wita Hari Minggu (4/4/2021).

Atas kejadian bencana beberapa hari ini tentunya kita patut memberikan dukungan dan bantuan doa, tenaga, pikiran, dan materi agar bersama-sama saling membantu memulihkan kondisi. Sekaligus menjadi peringatan dini bagi semua warga di tanah air agar selalu waspada dan menghindarkan diri terhadap bencana alam yang bisa saja sewaktu-waktu datang tanpa diketahui.

Penulis

Darmin Hasirun.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...