Pelantikan merupakan momentum yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang di dalam organisasi karena dengan dilantiknya seseorang dari jabatan baru menunjukan prestasi atau kemampuan yang dimilikinya dianggap mampu dan cakap untuk melaksanakan tugas yang diamanahkannya tersebut.
Tepatnya hari ini (Senin/9/8/2021) merupakan momen kebahagiaan para Dekan baru di lingkup Universitas Muslim Buton, bagaimana tidak, dengan dibukanya 3 Program Studi baru tahun 2021 yaitu Program Studi Manajemen Retail, Program Studi Perdagangan Internasional dan Program Studi Kewirausahaan membawa harapan baru bagi civitas akademika UMU Buton untuk menjadikannya sebagai kampus terdepan di wilayah Kepulauan Buton.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 sampai 11.30 Wita yang dilaksanakan dengan tertib dan teratur dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Adapun para Dekan tersebut antara lain: Yusman Sutoyo, SE.MM dilantik sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan Evi Trisetyasih, SE.M.Si dilanti sebagai Dekan Fakultas Enterpreneur dan Bisnis. Kegiatan ini dihadiri oleh segenap sivitas akademika Universitas Muslim Buton sebanyak 32 orang yang dilaksanakan di Aula Kampus UMU Buton.
Disamping itu ada pula jabatan struktural lainnya yang ikut dilantik seperti Suhendro Gusli, S.Sos.,M.Pd sebagai Direktur Administrasi Umum dan Sumber Daya, Samron,S.Pd.,M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Kandrio, S.Ak.,MM sebagai Ketua Program Studi Perdagangan Internasional, Ir. Ahmat Endang Two Sulfiar, S.PI., M.Sc.,IPP sebagai Ketua Program Studi Peternakan. Rina Simiarti, S.PT.,M.PT sebagai Sekretaris Program Studi Peternakan, dan Wa Ode Ilsa Ria Weni,SE.,MM sebagai Ketua Program Studi Manajemen Retail.
Di dalam acara pelantikan ini Wakil Rektor 1, Dr. Anidi,
S.Ag, M.S.I. M.Si memberikan sambutannya tentang pentingnya
menumbuhkan karakter unggul ala Kebutonan diantaranya pedulian dan etika di
dalam menjalankan tugas demi kemajuan kampus, “Di Buton ini ketika orang ada
orang bekerja, maka kita juga ikut bekerja, ketika ada orang yang duduk di
jalan, maka kita pamit untuk lewati tempat itu, jadi karakter-karakter kebutonan
dibangun seperti itu. ungkapnya”.
Penulis, Darmin Hasirun
Komentar
Posting Komentar