Langsung ke konten utama

PROFESOR ASLI BUTON MEMBERI KULIAH UMUM DI UNIVERSITAS MUSLIM BUTON, SIAPA DIA ?

Kuliah umum yang diadakan oleh Indonesia Buton Institut (IBI) Universitas Muslim Buton merupakan agenda rutin yang diadakan sekali dalam seminggu yaitu setiap hari kamis, pada kesempatan ini UMU Buton kedatangan Profesor berdarah asli Buton, yang telah berhasil melewati berbagai jenjang pendidikan dan pengalaman lama dalam dunia perguruan tinggi. (24/03/2022).

Beliau bernama Prof. Dr. H. Djaali, lahir Bonelalo, Buton pada tanggal 2 September 1955. Di usia yang tidak muda lagi tetapi semangat membagi ilmu pengetahuan dan pengalaman selama meniti karirnya terus diberikan kepada generasi muda utamanya para dosen dan mahasiswa. 

Kehadirannya di UMU Buton adalah ketiga kalinya, menurut Rektor Universitas Muslim Buton, Dr. H. Sudjiton, MM. mengatakan “kehadiran Prof. Jaali di UMU Buton adalah kali ke-3, beliau adalah senior dari para rektor, sudah melewati jenjang perguruan tinggi, pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dosen di berbagai perguruan tinggi, dan pernah pengajar para Jenderal, olehnya itu kami perlu wejangan-wejangan dari beliau terutama kondisi hari ini, kehadiran beliau di kampus ini untuk mengisi agenda tunggal berupa ceramah umum dengan tema “pengembangan pendidikan bertumpu pada Tridarma di Era Industri 4.0”.

Tema tersebut di atas diambil karena adanya paradigma lama di perguruan tinggi masih dirasakan bertumpu pada pendidikan dan pengajaran, dosen hanya mengajar saja di dalam kelas, padahal sesungguhnya untuk memperdalam fokus di dalam kelas harus lebih melakukan penelitian terhadap fenomena empirik di lapangan, maka perlu paradigma penelitian, disamping itu seharusnya mahasiswa juga diajari menyusun paper, laporan atau jurnal penelitian yang dibina oleh dosen, dan penelitian tersebut harus diabdikan kepada masyarakat umum. Penerapan tridarma perguruan tinggi tidak cukup membekali mahasiswa di era sekarang karena ternyata ada kesenjangan yang besar antara lulusan perguruan tinggi dengan kompetisi lulusan di dunia kerja. Di era industry 4.0 terjadi perubahan yang sangat besar sehingga diperlukan adaptasi mahasiswa terhadap perubahan tersebut.

Sebelum memberi materi, Prof. Dr. H. Djaali memberikan motivasi kepada para dosen dan mahasiswa UMU Buton dengan mengatakan “Semua yang terjadi karena izin Allah Swt dan modal yang paling penting dalam meraih cita-cita adalah percaya diri” karena biasanya orang dari kampung kurang percaya diri apabila berhadapan dengan orang-orang kota, atau orang Indonesia akan kurang percaya diri juga berhadapan dengan orang-orang barat. 

Saya dari kampung Bonelalo, Kecamatan Lasalimu, bapak saya tidak sekolah, tidak bisa membaca, tidak bisa menulis, dan saya bisa menggantikan orang tua artinya semua itu bisa saja terjadi atas izin dari Allah Swt, tidak ada yang tidak mungkin, semuanya boleh jadi akan terwujud.

Waktu SMA Negeri 1 Baubau tidak pernah juara 1 tetapi selalu juara 5 besar, setelah selesai SMA saya masuk di IKIP Ujung Pandang jurusan Matematika, saya masuk di jurusan ini karena ingin mengikuti pak Nisbah (guru saya).

Saya sarjana tetapi bukan S1 waktu itu Doktorandus (Drs) selama 5 tahun, kemudian 1,5 tahun lanjut ke S2 pada tanggal 1 September 1981, dan Alhandulillah bulan Juli 1984 menjadi doktor di usia 28 tahun. Saya makan 1 hari hanya makan 1 kali tahun 1975, tetapi anak saya yang sudah punya fasilitas kalau dibanding dengan saya masih belum bisa menyamai karena anak-anak saya sudah doktor semua tetapi lewat dari usia 28 tahun. Anak pertama saya usia doktor usia 30 tahun, anak kedua usia 32 tahun, anak ketiga doktor pada usia 29 tahun padahal mereka itu adalah anak Profesor, dengan ditunjang fasilitas yang lengkap. Orang-orang yang bisa berhasil karena rasa percaya diri contohnya pernah diundang menjadi keynote speech dengan berbahasa inggris tetapi saya lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dan saya merasa mereka tidak lebih pintar daripada saya. "ungkap Prof dalam penjelasannya".

Menurut Prof. Djaali bahwa "Kesalahan kita selama ini adalah orang-orang bodoh dianggap sebagai orang pintar, terima apa yang disampaikan oleh dosen tanpa memikirkan lebih jauh, kalau anda yakin, jangan terima pendapat yang salah meskipun dari Profesor. Kalau dosen mengajar saya perhatikan betul, nanti sampai di rumah, baru saya belajar yang diajarkan oleh guru atau dosen. Pengalaman penting sekali, dan pengalaman yang paling bagus adalah sebagai dosen, peneliti".

Menurut Prof. Djaali, membagi fungsi pendidikan atas 3 bagian yaitu :

1.   Membangun Karakter, inilah yang dipegang teguh oleh Malaysia, akhlak orang Malaysia bagus karena diprioritaskan oleh pemerintah, oleh itu harus ada pola pengasuhan untuk membangun karakter dan pendidikan akhlak perlu diajarkan dan dipraktekan di perguruan tinggi, di Negara Malaysia 100% mahasiswa perguruan tinggi harus tinggal di Asrama. Kampus harus rapi dan itulah prioritas utama dalam pembangunan kampus, kampus juha harus menghasilkan orang beriman, bertaqwa, hormat kepada orang tua, toleransi, tidak sombong, orang-orang yang sombong karena pendidikannya itulah yang disebut kesombongan intelektual. Adab mahasiswa harus dibentuk di sekolah sampai perguruan tinggi karena inilah kunci pertama dalam pendidikan. Membangun karakter sifatnya internalisasi pendidikan artinya karakter bukan hanya dibangun dari pola ceramah tetapi dipraktekan.

2.   Menghasilkan tenaga kerja, harus diakui bahwa Indonesia adalah negara tertinggal, maka yang utama dalam memperbaikinya adalah menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas karena dengan menghasilkan tenaga kerja akan menopang perekonomian, ekonomi harus juga ditunjang oleh pendidikan salah satunya adalah pendidikan vokasi karena lulusannya sudah dibekali dengan keterampilan yang siap dalam dunia industry meskipun ada jurusan yang konsen menguasai ilmu pengetahuan dan ada pula yang menghasilan tenaga kerja yang siap bekerja dalam dunia industri. Kita selama ini belajar tentang (teori saja) tetapi tidak dipraktekan atau tidak menjadi ahlinya seharusnya 40 SKS yang diajarkan kepada mahasiswa sudah dipersiapkan untuk masuk dalam dunia industry bukan malah pindah belajar di perguruan tinggi lain, sehingga ilmu yang dipelajari selama di perguruan tinggi dapat terserap dalam dunia kerja ataupun membuka lapangan pekerjaan, sekarang ini banyak ilmunya tidak dipakai dalam industry karena tidak sesuai contohnya lulusan sarjana pertanian tetapi kerja di bank karena ilmu pertanian dia tidak dipakai dalam dunia pertanian.

3.   Menguasai dan mengembangkan IPTEKS, bahwa lulusan perguruan tinggi harus bisa menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan spritualitas sebagai bekal mereka untuk mencapai cita-cita yang diharapkan di masa depan.




 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...