Langsung ke konten utama

UMU BUTON KEDATANGAN TAMU PROFESOR DARI UNIVERSITAS INDONESIA

  

Hadirnya Profesor dari kampus UI di Universitas Muslim Buton merupakan suatu kebanggaan. Universitas Indonesia yang dikenal sebagai perguruan tinggi paling bergengsi di tanah air dan telah terbukti mencetak para tokoh berpengaruh nasional, kesempatan bagi civitas akademika kampus UMU Buton dengan hadirnya tamu spesial Profesor Hanief Saha Ghafur dijadikan peluang dalam menimbah banyak ilmu pengetahuan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan tata kelola perguruan tinggi.

Prof. Dr. H. Hanief Saha Ghafur.,M.Si dikenal sebagai Ketua Program Doktor Kajian Stratejik & Global, SKSG, Universitas Indonesia dan Ketua BPNU bidang pendidikan sangat mengapresiasi visi Universitas Muslim Buton yang berupaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, berakhlakul karimah, berwawasan enterpreneur dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa. 

Kehadiran Prof. Hanief selama 2 hari dalam rangka memberikan kuliah umum kepada civitas akademika UMU Buton khususnya kalangan mahasiswa pada acara Studium General dengan tema “Membentuk Sumber Daya Manusia Yang Berkarakter Unggul Berbasis Entrepreneur Dalam Menghadapi Tantangan 4.0”, sekaligus pada hari kedua membawakan materi tentang Implementasi Empat Tahap Manajemen dan Tata Kelola Perguruan Tinggi NU Baru”.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa – Rabu, 8 - 9 Maret 2020 di Hotel Mira yang dibuka resmi oleh Rektor Universitas Muslim Buton, Dr. H. Sudjiton, MM, dengan peserta para pejabat kampus, para dosen, tenaga kependidikan dan seluruh mahasiswa UMU Buton.

Ketua Panitia penyelenggara Lisanuddin, SE., M.Kes mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini untuk mendukung program kerja Indonesia Buton Institut (IBI) UMU Buton demi mempercepat pengembangan universitas dan peningkatan sumber daya manusia yang bermutu di masa depan dengan penguasaan keterampilan berwirausaha, digital teknologi dan kemahiran berbahasa inggris".

 

Di dalam sambutannya Rektor Universitas Muslim Buton mengatakan bahwa “Prof. Hanief mempunyai jasa besar terhadap berdirinya kampus UMU Buton karena melalui dukungan beliau sehingga UMU Buton bisa menjadi bagian dari Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama sekaligus mendapatkan izin pendirian perguruan tinggi yang sampai hari ini masih konsisten membina dan membimbing civitas akademika UMU Buton, disamping itu dengan berdirinya kampus ini diharapkan lulusan UMU Buton mempunyai tiga keterampilan yaitu kemampuan berwirausaha, pengusaan digital teknologi, dan kemampuan bahasa inggris yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam Aswaja”.

Prof. Hanief menjelaskan bahwa gerakan Indonesia bermutu dan berkarakter dapat dibentuk dengan akhlak, karakter unggul, cerdas, bermutu, kompetitif dan berprestasi. Beliau memberikan contoh seperti negara Jepang, Korea Selatan, dan Singapura yang mempunyai sumber daya alam minim tetapi mereka mengoptimalkan pembangunan sumber daya manusia karena dengan modal sumber daya manusia unggul mereka dapat membangun keunggulan negaranya yang melampaui negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam seperti Indonesia.

Fakta lapangan menunjukan bahwa yang menang adalah mereka yang memiliki keunggulan sumber daya manusia atau biasa disebut competitive advantage. Tidak ada kekuatan transformasi positif suatu bangsa yang lebih besar dan dasyat melebihi kekuatan daya saing berbasis pembangunan manusia. 

Menurut Prof. Hanief bahwa lulusan perguruan tinggi dengan indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.0. tidaklah memberikan jaminan kesuksesan mereka, karena seorang lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki kecerdasan akademik tetapi kecerdasan karakter, bahkan banyak orang sukses dalam karirnya karena cerdas karakter walaupun secara kademik dengan IPK rendah atau bahkan tidak lulusa sekolah dasar. Jika kecerdasan akademik dan kecerdasan karakter dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi akan sangat ideal.

Hasil riset Universitas Harvard menyatakan bahwa pendidikan karakter terbaik ada pada usia dini yaitu usia antara 5 sampai dengan 25 tahun, sehingga usia tersebut dianggap penting dalam membangun pendidikan karakter yang bisa membentuk karakter kepemimpinan seseorang. 

Para alumni perguruan tinggi diharapkan dapat melatih kemampuan karakter selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi karena hanya kurang lebih 10% dari lulusan perguruan tinggi yang terserap dalam dunia kerja, selebihnya para alumni dianggap kaku, susah mencari pekerjaan, dan tidak cepat beradaptasi perubahan organisasi di era 4.0.

 

 Penulis: Darmin Hasirun.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...