Langsung ke konten utama

CINTA MANANGKALI DI BENTENG KERATON BUTON

 

Baru-baru ini warga disekitar Benteng Keraton Buton dibuat kaget oleh aksi tidak terpuji dari oknum yang tidak bertanggungjawab terhadap pengecetan beberapa meriam yang dianggap sebagai situs bersejarah masyarakat Buton, pelaku nekat melakukan tindakan mencoret 3 meriam (dalam bahasa Wolio disebut “Badili”) yang bertuliskan tanda love dengan cat warna putih, senjata meriam sebagai saksi bisu sejarah masa lampau seharusnya dijaga, dirawat dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa depan.

Tanda "Love" yang tercoret dengan warna putih pada meriam ini mengindikasikan pelakunya bukanlah orang tua, tetapi anak muda yang lagi tinggi hawa nafsunya terhadap lawan jenisnya, dan juga menunjukan pelaku tidak mengenal sejarah masa dahulu yang dengan susah payahnya nenek moyang dalam mendirikan dan melestarikan warisan (heritage) budaya yang sangat berpengaruh sebagai benteng terluas di dunia.

Tindakan nakal (manangkali) ini seakan mengisyaratkan bahwa si pelaku ingin mengungkapkan rasa cintanya kepada seorang pujaan hatinya melalui coretan di meriam Benteng Keraton, mungkin dia ingin membuktikan bahwa cintanya serius, bukan kaleng-kaleng, dan aksi nekat inilah sebagai manifestasi ungkapan cinta.

Cinta harusnya suci, bersih dan baik bukan merusak, jika seseorang mengungkapkan perasaannya dengan merusak berarti hawa nafsu bukanlah cinta karena hawa nafsu sifatnya merusak baik secara jasmani, rohani maupun akal sehat.

Banyak orang mengatakan bahwa "Cinta itu Buta", bukan membutakan mata tetapi membutakan hati nurani, inilah bahaya dari cinta yang sudah dikalahkan oleh nawa nafsu (Cinta Manangkali) hingga menimbulkan berdampak berupa tindakan "Vandalisme". Vandalisme artinya aksi pengrusakan karya seni atau barang berharga lainnya, orang yang bersikap vandalisme tanda di dalam hatinya ada yang rusak sehingga tidak bisa membendung perilaku buruknya untuk dilampiaskan kepada karya seni atau barang tersebut, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Hadist tersebut di atas memberikan pesan bahwa setiap manusia harus menjaga hatinya agar tetap bersih karena jika hati telah kotor akan berefek negatif pada dirinya sendiri.

Cinta dan hawa nafsu merupakan dua istilah yang sangat berbeda, bagaikan minyak dan air, tidak bisa disatukan meskipun dimasukan dalam satu wadah. Cinta dapat menyenangkan, menggembirakan, membersihkan, luhur, mulia, dan tinggi derajatnya di mata Allah Swt sedangkan hawa nafsu dapat merusak, menimbulkan keonaran, menghancurkan keindahan, dan menimbulkan keresahan.

Untunglah pihak petugas setempat bernama Edi Haliu bersama kawan-kawan cepat bereaksi melakukan pembersihan terhadap coretan tersebut, alhasil coretan di meriam benteng dapat hilang dan area bentang sudah dapat dikunjungi lagi oleh para wisatawan yang ingin menikmati pemandangan benteng Keraton Buton. Menurut Edi Haliu “Tindakan pengrusakan terhadap benda bersejarah di Buton bukan hanya kali ini, ada beberapa meriam yang hilang dan dirusakan oleh oknum tertentu bahkan sering kita dapatkan orang-orang pacaran di sekitar benteng keraton”.

Pelajaran bagi siapapun yang berkunjung di benteng keraton Buton agar lebih menaati aturan, adab, etika, dan tradisi di kawasan bentang dengan melakukan tindakan yang terpuji, jangan hanya karena Cinta Manangkali sehingga hatimu menjadi buta dan perilakumu jauh dari akhlakul karimah.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...