Langsung ke konten utama

 


DEMOKRAT DIGOYANG

Jenderal Kudeta Mayor ?

Darmin Hasirun 

Jangan tanyakan kemampuan militer dalam urusan kudeta kekuasaan karena kepiawaian dan strategi kader-kader militer telah terbukti dalam sejarah politik dunia, bahwa hanya militerlah yang mempunyai kemampuan besar dan handal dalam urusan menggulingkan kekuasaan politik. Sebut saja Soeharto yang dikenal menggunakan “Kudeta Merangkak” untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno dari kursi Kepresidenan, bahkan para penguasa negara di berbagai negara dunia banyak mengalami kudeta kekuasaan dari tangan kelompok militer seperti kejadian di “Negeri Gajah Putih” Negara Thailand pada tanggal 22 Mei 2014, dimana pihak militer berusaha menggulingkan kekuasaan Yingluck Shinawatra hingga berhasil meruntuhnya Dinasti Shinawatra, dan isu penggulingan Recep Tayyip Erdogan dari kursi kekuasaan Presiden Turki yang dilakukan oleh kelompok militer pula meskipun hal itu gagal karena rencana serangan kudeta cepat tercium oleh pihak istana.

Belajar dari kelihaian pasukan militer melakukan penggulingan kekuasaan adalah hal yang paling berharga agar tidak mengubah sistem demokrasi menjadi sistem militeristik. Pemandangan yang berbeda dengan kejadian yang dialami oleh Partai Demokrat di Indonesia yang baru-baru ini santer terdengar ada isu penggulingan kekuasaan yang dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menurut informasi konferensi pers tanggal 1 Februari 2021 bahwa ada gerakan politik tertentu dengan melibatkan para petinggi Partai Demokrat yang merencanakan mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat pergantian Ketua Umum Partai Demokrat. Hal yang mengejutkan ketika nama Moeldoko digadang-gadang melakukan manuver politik dan diduga menjadi sutradara dalam melakukan kudeta kekuasaan untuk menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.

Jika dugaan tersebut benar, maka alangkah anehnya seorang pensiunan Jenderal (Moeldoko) harus bersusah payah menggulingkan seorang pensiunan Mayor (AHY) dari tampuk kekuasaan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono. Saking resahnya AHY dengan isu kudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, beliau sesegera mungkin mengirim surat kepada Presiden RI, Ir. H Joko Widodo untuk memberikan jawaban atas dugaan keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko) dalam isu kudeta tersebut, meskipun hal itu tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari Presiden karena dianggap bahwa masalah itu adalah urusan internal partai.

Tentunya kalau terbukti Moeldoko terlibat dalam rencana kudeta tersebut, akan sangat lucu mendengarkan seorang senior memaksa yuniornya turun dari jabatannya, yang seharusnya kemampuan seorang Jenderal bukan lagi pada level pertarungan dengan Mayor tetapi pertarungan dengan merebut kursi Presiden, tetapi lagi-lagi isu kudeta ini disangkal oleh Moeldoko bahwa ia tidak punya hasrat untuk melakukan penggulingan kekuasaan di internal partai demokrat.

Silang pendapat diantara para petinggi partai Demokrat tidaklah terelekan yang setiap hari menghiasi berita di beberapa media nasional, entahlah apa gerangan maksud dibalik berita yang cukup menggemparkan dunia politik tanah air ini. Apakah betul ada upaya Kudeta ? atau hanya ingin mencari sensasi dan perhatian publik agar mengangkat kembali nama baik AHY dan Partai Demokrat ? Ah..! Biarlah mereka yang bermain pentak umpet, kita rakyat jelata sibuk cari uang untuk menghidupi keluarga. Oke broo ?

Wassalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...