Pada acara Grand Opening, episode 1. Stadium Generale Enterpreneur UMU University dengan mengusung tema ‘Enterpreneur di Era Digital 4.0’, menghadirkan Drs. H. Ibrahim Marsela,M.M, Ketua Yayasan Indonesia Kepulauan Buton menyatakan bahwa ‘Siapa yang tidak mampu menyesuaikan dengan perubahan, maka dia akan dimakan zaman, akan dia tertinggal, Contoh saja General Elektrik (GE) sebagai perusahaan yang paling besar sahamnya di dunia pada tahun 2000-an, dimana sekarang general elektrik? Tidak ada, padahal dia (GE) adalah perusahaan paling inovator’. ‘
Di dalam artikel yang ditulis oleh Nurul Qomariyah berjudul Pil Pahir General Electric, yang diterbitkan pada situs tirto.id menjelaskan bahwa General Electric (GE) baru saja mengumumkan restrukturisasi perusahaan. Mereka ingin menjadi perusahaan yang lebih “kecil dan sederhana”. Mereka juga mengumumkan pemangkasan dividen hingga setengahnya. Hasilnya, saham mereka langsung jatuh hingga 7 persen dalam sehari, atau merupakan yang terburuk sejak era krisis perumahan AS pada April 2009.
Pada situs liputan6.com, pernah memberitakan tentang GE dengan judul ‘Sempat Jadi Perusahaan Paling Berharga, Kini Saham GE Makin Tertekan’ yang dipublish pada tanggal 25 September 2018’ menyatakan bahwa Saham GE yang tertekan tersebut tidak terlihat sejak 13 Juli 2009. Hal itu karena kekhawatiran tentang kegagalan turbin gas baru-baru ini di Texas, AS. Saham GE turun ke posisi USD 11,60, dan menembus level terendah pada 2018 sebesar USD 11,94 per saham. Pada 22 Juli 2009, saham GE ditutup ke posisi USD 11,46 per saham, beberapa bulan setelah menyentuh titik terendah selama krisis keuangan. Demikian kutip dari laman CNBC, Selasa (25/9/2018).
Ada banyak perusahaan-perusahaan dunia yang mengalami kebangkrutan akibat tidak menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan zaman seperti smartphone buatan LG Elektronik Inc terpaksa harus dihentikan produksinya tahun 2021 karena terus menerus mengalami kerugian, padahal LG pernah menjadi produsen smartphone terbesar ketuga di dunia tahun 2013 setelah Samsung dan Apple. Begitu pula dengan HP Motorola dan HP Nokia yang terpaksa tidak bisa diproduksi lagi karena bangkrut.
Kenapa bisa bankrut ? ini adalah pertanyaan besar yang perlu diketahui oleh siapapun yang ingin membangun usahanya, bahwa pada dasarnya zaman terus berubah, siapa yang tidak bisa mengikuti irama zaman, maka mereka akan tertinggal oleh kereta cepat, olehnya itu diperlukan kecepatan, kejelian, kecerdasan, dan keperkaan terhadap berbagai kebutuhan zaman dan manusia yang terus menerus bertransformasi untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi.
Mempersiapkan diri dengan bekal ilmu pengetahuan, pengalaman kerja yang baik, keterampilan, penguatan kecerdasan intelektual, emosional dan spritual merupakan keniscayaan yang perlu diisi kepada setiap insan yang ingin berubah dan menjadi pemenang di tengah arus globalisasi yang kian deras.
Komentar
Posting Komentar