Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

SARJANA KRUPUK

  Darmin Hasirun Anda pasti sudah sangat familiar dengan nama “Krupuk” yaitu makanan ringan yang pada umumnya dibuat dari adonan tepung tapioka dengan berbahan penyedap rasa seperti rasa udang, ikan, bawang putih, dan lain-lain yang dijemur dalam jangka waktu tertentu kemudian digoreng. Makanan krupuk ini sangatlah mudah hancur, sekali tekan dapat pecah berkeping-keping dan jika terkena air dapat berubah jadi lembek dalam hitungan detik sehingga krupuk harus disimpan dalam wadah yang kedap udara dan air agar lebih awet untuk dikonsumsi. Sifat krupuk yang relatif gampang keropos dan lembek dianggap sebagai benda yang lemah, begitu juga dengan orang-orang yang bermental krupuk sering diidentikan dengan sifat manusia yang mudah menyerah, penakut, malas, dan tidak suka tantangan.   Setiap mahasiswa pastinya bermimpi mendapatkan gelar atas pendidikan yang dijalaninya selama kurang lebih 4 tahun, tentunya dengan melewati berbagai rintangan dan tantangan yang terka...

UMUR YANG SIA-SIA (Renungan Diri)

  Darmin Hasirun Kebanyakan dari kita yang masih muda mengejar kepentingan urusan badan daripada rohani, ingin tampil cantik, ganteng, mewah, pakaian modis, tas branding, HP mahal dan berbagai penampilan mentereng dan berkelas, bahkan praktek-praktek maksiat lainnya seperti minum-minuman keras, judi, joget ke diskotik, mencuri, sibuk nonton hiburan di media sosial seharian sampai abaikan perintah sholat dan lain-lain menjadi life style yang tidak bisa dipisahkan dalam hidupnya. “Masih muda koh, senang-senangkan dan puas-puaskan hidup ini mumpung masih muda” seperti itulah kurang lebih ungkapan kaum muda yang menganggap hidup di dunia hanya ingin bersenang-senang, nanti tiba ajal selesailah cerita hidup. Saya beri nama “hedon” yaitu orang-orang yang menempatkan kesenangan jauh lebih penting daripada penderitaan, kesenangan adalah puncak pencapaian tertinggi sedangkan penderitaan wajib dihindari, hemat kata “ happy-happy terus”. Cara berpikir yang memanjakan dirinya...

PUNCAK KEHENINGAN

  Darmin Hasirun Hiruk pikuk kehidupan kota telah menciptakan polusi hati yang menjadikan manusia semakin mengejar kekayaan yang tak kunjung habis di dunia ini. Individualisme dan hedonisme yang bersangkar di dalam diri orang kota kadang melupakan makna kebersamaan, dan kekeluargaan dengan sanak saudara, yang ada hanyalah berfantasi dengan teknologi peradaban manusia. Suasana hening memecah keributan dari omong kosong suara riuh manusia perkotaan yang terlalu sibuk mengisi akalnya dengan rasio kebodohan di atas panggung duniawi yang penuh tipuan, senda gurau dan permainan belaka.   Di titik ini mereka sering terjebak dalam persepsi rasa aman dan kejayaan dengan segala kemewahan dunia tetapi hakikatnya tertipu oleh kerapuhan jiwa dan hati sanubari, maka cobalah merenung dan berkontemplasi kehadirat Rabb Pencipta Alam Semesta agar menemukan jadi diri yang sebenarnya, siapakah saya? Karena dengan mengenal diri sejatinya akan menemukan cahaya abadi yang selalu menuntun...

REZEKI DARI ALLAH SWT TIDAKLAH TERBATAS

Darmin Hasirun Sering kita mendengarkan asumsi orang awam yang menganggap bahwa orang miskin sedikit rezekinya, sedangkan orang kaya banyak rezekinya, mereka mengira rezeki adalah harta benda yang melimpah berupa emas, uang, rumah yang megah, kaplingan tanah yang luas dan segala kebendaan lainnya sehingga mereka rela banting tulang demi mendapatkan setumpuk kekayaan berupa benda. Memaknai rezeki hanya sebatas benda adalah kesalahan persepsi yang perlu diluruskan agar lebih menyadari bahwa rezeki yang Allah Swt berikan kepada hambanya tidaklah terbatas, setiap yang kita miliki baik berupa yang melekat di badan seperti tangan yang lengkap denga jari-jarinya, mata indah yang dapat melihat bentangan alam nan luas, kaki yang digunakan untuk berjalan, rambut yang terurai rapi dan panjang, ketenangan hidup, kesehatan badan, kulit yang mulus, badan kuat maupun segala sesuatu di luar dari diri berupa orang tua yang bahagia dan baik, saudara yang selalu membantu, rumah tempat berlindung, s...