Langsung ke konten utama

HARI KEMERDEKAAN : MERDEKA DARI WABAH KORUPSI



Darmin Hasirun

Sekian lama Negara Indonesia dilanda wabah korupsi yang berimplikasi terhadap krisis multi dimensi bahkan dampak korupsi sangat dirasakan oleh rakyat paling bawah berupa kelaparan, kekurangan gizi, sandang, pangan, rendahnya mutu pendidikan, meningkatnya pengangguran, buruk pembangunan infrastruktur dan tidak maksimalnya pengelolaan sumber daya alam.

Kalangan elit boleh jadi mereka bersuara lantang tetapi kadang suara tegasnya terselip misi politik jabatan dengan mempromosikan diri dibalik topeng peduli rakyat tentunya cara ini dilakukan tidak lain agar mendapatkan kekuasaan. Rakyatlah yang paling pantas bersuara lantang untuk didengarkan bahwa mereka muak dengan sandiwara para elit yang selalu berpura-pura memperjuangkan hak-hak rakyatnya yang wajib diberikan 100% tanpa pemotongan biaya siluman yang diada-adakan dalam proses birokrasi. 

Kita tahu bersama bahwa korupsi bukanlah kejahatan biasa tetapi termasuk golongan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang menghancurkan tatanan sistem pemerintahan, pembangunan dan pelayanan dalam suatu negara. Olehnya itu kejahatan ini harus dibasmi mulai dari tingkat atas (elit) karena pastinya kasus korupsi mega proyek selalu melibatkan orang-orang yang mempunyai kedudukan dan posisi tinggi. 

Jika dibandingkan di masa kepemimpinan Soekarno dan Soeharto dengan era reformasi ini memang jauh berbeda dalam hal menjamurnya perilaku merampok uang rakyat, masa reformasi membuat rakyat semakin “repot nasi”, banyak kelaparan, kemiskinan, pengangguran, dan minim pembangunan karena disebabkan salah satunya adalah korupsi. Era reformasi ini korupsi terjadi secara massif di setiap daerah, terstruktur dan terencana dengan baik oleh oknum para penguasa di tingkat pusat sampai ke desa-desa. 

Pertanyaan yang muncul dibenak publik, kapan wabah korupsi ini akan berakhir? tentunya menjawab problem ini tidaklah segampang memainkan lidah atau jari jemari demi menuntaskannya karena butuh kerja keras dan kegigihan semua pihak untuk membuang perilaku korup dari dalam diri. 

Indonesia butuh vaksin untuk membunuh “virus korupsi” yang akan menuntaskan penyebaran penyakit rakus di tengah-tengah masyarakat. Lalu apa nama vaksin itu? Ternyata vaksin itu sudah lama ada di dunia dan sengaja tidak disuntikan kepada para pejabat agar hawa nafsu jabatan, uang, fasilitas dan berbagai keinginannya terus liar memakan hak-hak rakyatnya. Nama vaksin korupsi adalah Akhlakul Karimah. Vaksin ini bukan hanya menjadi obat penyakit rakus tetapi juga berguna untuk mencegah korupsi yang mewabah di semua bangsa. 

Kini Indonesia sedang memperingati hari kemerdekaan yang ke-75 dari para penjajah di tengah wabah Covid-19, semangat perjuangan keluar dari kungkungan kolonial selama ratusan tahun lamanya ternyata menjadi realita yang telah terukir dalam sejarah kemerdekaan Negara Indonesia, dengan menyongsong dan mengisi hari kemerdekaan ini, putra-putri bangsa di seluruh tanah air bersuka cita merayakannya dengan berbagai cara. 

Tentunya semangat perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, harta dan raganya demi melepaskan belenggu perbudakan menuju ke alam kemerdekaan yang penuh kebahagiaan tidak boleh disia-siakan, kemerdekaan yang kita raih saat ini bukanlah hasil makan gratis dari kaum penjajah tentunya hal inilah yang menjadi ingatan kita bersama bahwa para pahlawan revolusioner hanya mengantarkan rakyat Indonesia di depan pintu gerbang kemerdekaan, dan generasi sekarang serta masa depan yang wajib mengisinya dengan semangat membangun seluruh bangsa. 

Ingat saudara-saudaraku, pembangunan negara ini tidak akan kita nikmati bersama-sama, jika masih ada hantu-hantu koruptor yang bergentayangan menguasai kursi pemerintahan. Merekalah yang harus diusir dan ditendang jauh-jauh di dalam tubuh negara agar tidak menjadi penyakit yang turun temurun.

Bagaimana caranya? Tidak lain adalah menanamkan akhlakul karimah di dalam hati sanubari kita semua, utama dan pertamanya adalah kepada para pejabat negara, serta jangan pernah suaramu dibeli oleh para mafia politik karena suaramu adalah harga diri bangsamu. 

Selamat Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. 

 Dirgahayu Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. 

 Indonesia Kuat. 

Indonesia Jaya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...