Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

AMUKAN NITIZEN INDONESIA

Dahulu orang Indonesia sangat dikenal di luar negeri sebagai orang-orang yang ramah, sopan, dan santun terhadap orang lain. Tentunya kita patut bersyukur dengan adanya nilai-nilai kebaikan yang berasal dari agama dan norma-norma negara membentukan kepribadian bangsa Indonesia. Rasa persatuan yang selalu dipupuk dan dikembangkan ternyata sampai hari ini masih terpelihara, buktinya setiap orang Indonesia bertanding di luar negeri pasti rakyat dari Sabang sampai Merauke tumbuh rasa nasionalismenya yang sangat tinggi padahal di dalam negeri kadang bertengkar bahkan konflik fisik hanya karena beda pilihan calon kepala daerah atau calon Presiden. Beberapa hari belakangan ini saya membaca berita nasional yang mempertontonkan rasa persatuan tersebut meskipun sikap ini dapat dilihat pada dua sisi yang saling bertolak belakang, satu sisi memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tinggi dan disisi lain menimbulkan penilaian negatif dari kalangan warga negara lain.   Berikut ini kas...

NISSA SABYAN SANG KONTROVERSI HATI

Ternyata bukan hanya Vicky Prasetyo yang memunculkan cibiran para nitizen, Nissa Sabyan pun tidak luput dari serangan nitizen setelah terkuaknya kasus baru yang berbanding terbalik dengan lirik lagu barunya berjudul ‘Sapu Jagat’. Atas lagu tersebut banyak yang memunculkan keanehan seakan dia yang terzalimi, bukan orang lain. Saya menyayangkan karirnya yang masih jauh dan muda, harus rusak karena aib yang terbuka di mata publik. Bisa dibayangkan betapa malunya seorang wanita yang masih labil emosional berhadapan dengan serangan dan hinaan dari para nitizen. Memang sih lagu baru yang dirilisnya memunculkan kontroversi hati, siapa yang salah atas semua ini? Atau boleh jadi ini hanya lirik lagu yang sudah terlanjur dibuat sebelum ada masalah yang menimpah mereka? Aah sudahlah. Lagi pula dosa tetaplah dosa, siapa yang menanam dia yang akan menuai, siapa yang berbuat baik dialah yang mendapatkan kebaikannya, sebaliknya siapa yang berbuat jelek dialah yang mendapatkan ganjaran atas ke...

LAGU BARU NISSA SABYAN TERLIHAT SANGAT SEDIH

Entahlah saat baru membuka Om Google di HP genggamku terlihat di beranda depan tertulis ‘Nissa Sabyan Muncul Dengan Bercucuran Air Mata di Video Musik Terbaru’, melihat judul ini rasa penasaranku membuka isi beritanya sejenak dan mencoba mensearching langsung   di channel resmi youtube milik mereka dengan mengetik judul ‘Sapu Jagat’. Di dalam videonya nampak Nissa Sabyan mengenakan seragam hitam terlihat bersedih meneteskan air mata dari awal sampai akhir video klip. Lagu yang baru 1 hari dirilis resmi (13/3/2021) dengan berdurasi 04,05 menit ini memang mengundang emosi dan komentar dari para nitizen sebanyak 51,000 comments dengan berbagai sudut pandang, ada yang memuji dan banyak pula menyindir. Lagu ini terbilang cukup trending baru 1 hari telah ditonton sebanyak 1.610.195 kali dengan 90 ribu like dan 34 ribu dislike, mungkin banyak yang penasaran juga sih dengan lagunya, dilihat dari lirik lagu banyak menyiratkan tentang kegalauan dan khilafannya, seperti pada lirik...

MATAHARI KEMBAR PARTAI DEMOKRAT, INTERVENSI PEMERINTAH ?

  Lahirnya dualisme kepemimpinan di Partai Demokrat menimbulkan banyak perdebatan dan asumsi dari berbagai kalangan, ada pihak yang mendukung kepemimpinan Moeldoko dan ada pula yang tetap setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Partai yang selama dikenal demokratis dan terbuka, kini harus berhadapan dengan cobaan situasi yang jauh dari prinsip demokrasi. Pihak yang mendukung Moeldoko nampaknya orang-orang Partai Demokrat yang tidak puas dengan kepemimpinan AHY serta beberapa orang internal partai yang diduga diiming-imingi uang untuk mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara pada hari Jumat, 4 Maret 2021 1 . Suasana konflik Pantai berlambang Mercy ini mengingatkan saya kepada konflik internal yang dialami oleh beberapa partai politik di tanah air sebut saja dualisme kepemimpinan di Partai Golkar tahun 2014 yang memecah belah pengurus partai menjadi dua kubu berlawanan yaitu Abu Rizal Bakrie sebagai Ketua Umum versi Munas Bali dan Agung Laksono ...

MEMBANGKITKAN EKONOMI MASYARAKAT MISKIN DI TENGAH BADAI PANDEMI

  Darmin Hasirun Akademisi Universitas Muslim Buton   Pandemi Covid-19 belum berakhir, semua pihak masih bekerja keras untuk menuntaskan masalah virus ini dengan berbagai cara, salah satunya gencarnya implementasi program Vaksinasi Covid-19 secara nasional tetapi sampai hari ini belum menunjukan hasil yang memuaskan, sementara terlihat disisi lain ekonomi masyarakat kecil masih terkatung-katung akibat dampak badai pandemi Covid-19. Memang secara makro ekonomi, Indonesia masih terbilang cukup aman dalam hal pertumbuhan ekonomi nasional, berdasarkan pernyataan dari Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani ‘ekonomi Indonesia relatif masih moderat kontraksi ekonomi di 2020, minus 2,07%. Dibandingkan dengan negara G20 dan Asia Tenggara kita relatif cukup moderat kontraksi ekonominya. Artinya, kita mampu tangani Covid-19 dan mampu kurangi dampak Covid-19 dalam perekonimian, jadi dampaknya tidak sedasyat dan sedalam negara lain, sebagai contoh, Singapura mengalami kontraksi ekonomi m...

SARAN UNTUK CALON KEPALA DAERAH

Darmin Hasirun,   Akademisi Universitas Muslim Buton Tulisan ini dilatar belakangi oleh maraknya para bakal calon atau calon kepala daerah melakukan sosialisasi di dunia maya (internet) dan dunia nyata yang sering menampilkan gambar-gambar monoton dan membosankan. Bagaimana tidak? Setiap kita melihat gambar para calon kandidat seperti menampilkan gambar layaknya coverboy padahal wajahnya pas-pasan, dibilang calon kepala daerah tetapi tidak punya prestasi nasional atau mendunia, dibilang pintar tetapi program kerja yang ditawarkannya seperti program kerja pemerintah desa atau kelurahan (orang gaul bilang tidak gregret), dibilang pro rakyat tetapi penampilannya kayak bos atau calon penguasa, padahal mereka itu harapan daerah, calon putra daerah terbaik yang akan duduk di singgahsana kekuasaan. Masyarakat tidak banyak meminta iming-iming dari engkau wahai para calon kepala daerah. Mereka membutuhkan sesuatu yang nyata, bukan seperti beli kucing dalam karung atau burung dalam kardus...