Langsung ke konten utama

AMUKAN NITIZEN INDONESIA

Dahulu orang Indonesia sangat dikenal di luar negeri sebagai orang-orang yang ramah, sopan, dan santun terhadap orang lain. Tentunya kita patut bersyukur dengan adanya nilai-nilai kebaikan yang berasal dari agama dan norma-norma negara membentukan kepribadian bangsa Indonesia. Rasa persatuan yang selalu dipupuk dan dikembangkan ternyata sampai hari ini masih terpelihara, buktinya setiap orang Indonesia bertanding di luar negeri pasti rakyat dari Sabang sampai Merauke tumbuh rasa nasionalismenya yang sangat tinggi padahal di dalam negeri kadang bertengkar bahkan konflik fisik hanya karena beda pilihan calon kepala daerah atau calon Presiden.

Beberapa hari belakangan ini saya membaca berita nasional yang mempertontonkan rasa persatuan tersebut meskipun sikap ini dapat dilihat pada dua sisi yang saling bertolak belakang, satu sisi memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tinggi dan disisi lain menimbulkan penilaian negatif dari kalangan warga negara lain. 

Berikut ini kasus yang menimpah warga Indonesia atas perilaku tidak baik atau meremehkan yang dilakukan oleh warga negara asing sebagai berikut :

Kasus pertama yang dialami oleh Dayana Warga Negara asal Kazakhstan yang sempat dekat dengan Fiki Naki (Warga Indonesia) melalui OmeTV diserang habis-habisan oleh netizen Indonesia hanya karena perkataan Dayana yang terkesan menganggap remeh popularitasnya di Indonesia sebab dia sudah punya banyak kenalan vlogger di sekelilingnya, dia akan lebih populer di Rusia. Atas kejadian tersebut Dayana yang merilis lagunya di kanal YouTube bernama Demi Demik, pada tanggal 19 Februari 2021, video tersebut telah ditonton 4.457.154 kali ternyata lebih banyak mendapatkan tanda dislike atau tidak disukai (311 ribu) dibanding tanda like atau disukai (20 ribu) dengan ratusan ribu hujatan yang ditujukan kepada Dayana (22/3/2021). Akibatnya kolom komentar Kanal YouTubenyapun ditutup (dinonaktifkan). Bukan hanya Kanal YouTubenya yang diserang tetapi akun Instagram yang dulunya memiliki follower lebih dari 1 juta, mengalami penurunan drastis sebanyak 900 ribu followers, begitu pula dengan Akun Tiktoknya terblokir meskipun masalah ini belum terbukti bahwa Nitizen Indonesia yang melakukannya tetapi Dayana malah menyalahkan Nitizen Indonesia tanpa bukti yang akurat tentunya perilaku tersebut semakin membuat naik pitamnya para nitizen Indonesia yang menghujat Dayana.

Kasus kedua adalah nitizen Indonesia mengamuk dan menyerang Akun Instagram resmi All England hingga mengakibatkan akun tersebut hilang atau tidak ada lagi, hal ini dikarenakan kejadian 7 wakil Indonesia dipaksa mundur oleh BWF dan panitia penyelenggara All England 2021. Tujuh wakil Indonesia dipaksa mundur karena sempat berada satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 dalam perjalanan dari Istanbul menuju Birmingham. Tujuh wakil Indonesia pada akhirnya harus menerima kenyataan tidak bisa lagi berpartisipasi di All England 2021 dengan status walkover atau mundur. Belum lagi ada perlakuan tidak profesional dari panitia BWF dan All England yang memaksa sebagian kontingen Indonesia pulang berjalan kaki dari venue ke hotel. Fakta itulah yang membuat nitizen Indonesia geram dan langsung menyerang Instagram resmi All England. (Kompas.Com, 20/3/2021). 

Sebenarnya jika kita melihat secara obyektif memang dua kejadian ini berawal dari kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang luar Indonesia, atas kesalahan fatal tersebut maka lahirkan reaksi barbar Nitizen Indonesia yang tidak menerima baik perilaku tersebut. 

Bahkan Microsoft belum lama ini merilis survey tahunan sepanjang 2020 mengenai tingkat kesopanan nitizen dengan tajuk ‘Digital Civility Index (DCI)’. Hasilnya, warganet atau nitizen Indonesia disebut paling tidak beradab se-Asia Tenggara. Alhasil  nitizen Indonesia ramai menyerbu kolom komentar akun Instagram Microsoft sebagai reaksi atas hasil survey yang menyebut warganet RI termasuk yang paling tidak sopan. (www.cnnindonesia.com, 22/3/2021).

Deretan kejadian di atas, tentunya akan berpengaruh pada cara pandang warga asing (di luar Indonesia) yang bisa jadi meragukan rakyat Indonesia sebagai orang-orang sopan, ramah dan santun. Olehnya itu kearifan para pengguna media sosial dalam mengeluarkan kata-kata atau berekspresi di dunia maya patutlah dijaga sesuai dengan kaidah ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila yang menjunjung keadaban, keadilan dan kebijaksanaan bangsa Indonesia.

Penulis, Darmin Hasirun



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...