Sungguh menyedihkan melihat kondisi Partai Demokrat yang sedang mengalami hari berkabung atas konflik internal partai dengan munculnya gerakan kudeta kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa dipanggil AHY yang dilakukan oleh sebagian pengurus internal partai dengan melibatkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Hari Jumat, tanggal 5 Maret 2021 dengan tujuan agar sesegera mungkin menumbangkan AHY dari tampuk kekuasaannya.
Hal ini bukanlah contoh yang baik di alam demokrasi karena proses kudeta merupakan tindakan negatif atas pengambilalihan kekuasaan oleh sekelompok orang kepada pihak yang mendapatkan keduduhan sah agar melampiaskan ambisi atas kekuasaan tersebut.
Sebelumnya, banyak kabar yang berembus bahwa taktik yang dibangun oleh Moeldoko dan kawan-kawan hanyalah nyanyian pengalihan isu agar partai demokrat panjat sosial, demokrat hanya mencari sensasi saja, KSP Moedoko hanya mengadakan ngopi-ngopi dan rapat-rapat biasa, KLB illegal itu tidak mungkin terealisasi dan berbagai tanggapan publik tentang masalah partai demokrat.
Pernyataan AHY di depan para awak media tentang gerakan kudeta oleh sebagian pengurus Partai Demokrat yang dimotori oleh Moeldoko ternyata bukan hanya isapan jempol saja karena faktanya semua asumsi yang selama ini diberitakan telah terbukti di depan mata kita semua. Tentunya sikap ini bukanlah jalan perjuangan seorang kesatria yang memakai cara-cara paksa ingin menjatuhkan AHY.
Gerakan KLB kudeta di Partai Demokrasi telah menjadi catatan hitam dalam politik nasional yang menjadikan Moeldoko berhasil terpilih sebagai Ketua Umum periode 2021-2025 meskipun Moeldoko mengungkapkan hal berbeda dalam pidato kemenangannya bahwa “KLB ini adalah konstitusional seperti yang tertuang dalam AD/ART”. Alhasil Matahari kembar pun terbit di tubuh partai demokrasi yaitu AHY sebagai Ketua Umum hasil Kongres V 2020 dan Moeldoko sebagai Ketua Umum hasil KLB 2021.
Atas kejadian tersebut, AHY tidak tinggal
diam dan membuka konferensi pers terkait KLB yang disebutnya dilakukan secara illegal /
inkonstitusional yang bersekongkol dengan orang-orang eksternal, beliau
menyatakan di depan media bahwa “Saya
berdiri disini karena telah mendapatkan amanah dari seluruh kader yang memiliki
hak suara yang sah, yang telah mereka gunakan dan berikan dalam kongres Ke-5
yang diadakan pada tanggal 15 Maret 2020 lalu, kongres yang sah, kongres yang
demokratis, dan juga telah disahkan oleh Negara, oleh Pemerintah, oleh
Kementerian Hukum dan HAM”. (Channel Youtube Resmi Tribunwow Official,
5/3/2021).
Peristiwa bersejarah ini diprediksi akan
berbuntut panjang dan rumit, boleh jadi akan menjadi peluang bagi AHY untuk mendapatkan
simpati publik semakin banyak, dan boleh jadi pula akan menurunkan
elektabilitas Partai Demokrat dalam kontestasi politik nasional.
Kita tunggu permainan selanjutnya kawan.
Penulis, Darmin Hasirun
Komentar
Posting Komentar