GENERASI INOVATIF
Darmin Hasirun
Dosen Universitas Muslim Buton
Dosen Universitas Muslim Buton
Para pemimpin bangsa seakan tak bisa mengeluarkan rakyatnya dari lingkaran "setan" kemiskinan (the vicious circle of poverty) yang sudah puluhan tahun lamanya menjangkiti generasi, contoh yang bisa kita lihat sekarang adalah masalah kemiskinan dalam ilmu pengetahuan (science) yang menjadikan bangsa dan daerah kita tidak dikelola dengan baik, hanya karena kurangnya sumber daya manusia yang inovatif.
Kita berharap generasi penerus bangsa ini lebih baik daripada generasi sebelumnya, maka prinsip yang dipegang harus kuat adalah “Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Hari Lalu, dan Hari Depan Harus Lebih Baik Dari Hari Ini”, tetapi yang membuat kita bersedih, masih banyak terdengar ucapan bahwa generasi muda sekarang tidak lebih baik dari generasi sebelumnya. Artinya ada perubahan ke arah kemunduran mentalitas dari generasi ke generasi.
Inilah yang disebut dengan Jebakan Generasi (A Trap Generation) yaitu kondisi dimana suatu generasi tidak bisa keluar dari perangkap yang terbentuk akibat perubahan zaman yang cepat hingga menimpah mereka yang bergerak lambat bahkan mengalami kemunduran cara berpikir. Betapa memilukan, jikalau generasi muda lebih banyak menghabiskan waktunya hanya untuk saling menghina, menjatuhkan, dan berperang satu dengan lainnya tanpa memikirkan dan turun tangan bertindak melakukan perubahan yang lebih baik.
Suara yang kita sumbangkan setiap hari dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi terkesan selalu ingin instan diselesaikan, kurang sabar dan ikhtiar melangkahkan kaki menuju ke arah perubahan yang besar, misalnya problem perekonomian bangsa yang semakin memprihatinkan bagi rakyat miskin di negara ini, alhasil generasi muda lebih banyak menyuarakan agar mengganti Gubernur atau Presiden, dengan mudah lidahnya mengucapkan “turunkan si A, turunkan si B dari jabatannya”. Apakah kita sudah kehabisan ide-ide sehingga selalu berpikir turunkan ini dan turunkan itu?
Tuhan telah menciptakan kemampuan otak manusia dengan sangat luar biasa, batu menjadi gedung pencakar langit, daun menjadi makanan dan obat-obatan yang sangat berkhasiat, jaring laba-laba yang rapuh menjadi rompi anti peluru, angin menjadi listrik, dan segala bahan yang ada di alam ini telah tersedia untuk manusia agar mencari solusi yang bermanfaat bagi masa depan negara.
Di era ini, kita terlihat miskin ide-ide brilian karena masih senang berputar-putar pada upaya saling menjatuhkan, politik kekuasaan, korupsi, kolusi, nepotisme, kebohongan publik, ganti pemimpin ini dan itu. Tidak adakah gerakan inovatif yang lahir dari pikiran generasi muda penerus bangsa agar bisa bangkit dari segala keterpurukan dan kemelaratan ini seperti gerakan budaya membaca, gerakan sadar pendidikan, gerakan peduli moral, gerakan pembangunan bersama, dan berbagai gerakan perubahan lain ke arah kemajuan, bukan gerakan turunkan si A, gerakan demo si B, gerakan jatuhkan si C yang tidak memberikan manfaatkan lebih (more benefits) bagi generasi penerus bangsa selanjutnya.
Seandainya saya bisa mengubah jutaan kata-kata hinaan, cacian, kebencian, dan intimidasi menjadi pikiran dan kata-kata solusi bagi bangsa ini, maka SAYA YAKIN..! negara ini bisa keluar dari permasalahan yang menjadi momok menakutkan.
Negara butuh generasi muda enerjik dan generasi tua bijaksana. Generasi muda enerjik dengan kerja, langkah, tindakan, dan gebrakan yang menyegarkan bagi solusi masa depan, sedangkan generasi tua menjadi penengah, inspiratif, guru, dan tokoh yang bijaksana menyelesaikan masalah bangsa ini. Jikalau kedua generasi ini bersama-sama, bahu membahu, dan gotong royong maka apapun masalah-Nya, pasti ada harapan dan cahaya perubahan bangsa yang dicita-citakan bersama.
Generasi inovatif adalah generasi yang berpikir bukan hanya pintar mengkritisi, tetapi pintar mencari solusi-solusi mencerahkan, kreatif, imajinatif, inspiratif dan real action agar menjawab masalah-masalah bangsa.
Mari, kita menjadi generasi inovatif yang setiap harinya berpikir tentang solusi bersama, menyemangati, mendorong, mensupport dan mendoakan sesama anak bangsa yang terlahir menyelesaikan masalah, bukan membuat masalah. Wassalam.
Komentar
Posting Komentar