Langsung ke konten utama
UMU BUTON TELAH MEMULAI “KAMPUS MERDEKA”
Darmin Hasirun

Setelah dicanangkannya Kampus Merdeka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, maka dimulailah momentum baru arah kebijakan yang mengubah haluan cara berpikir (mindset) kalangan akademisi dalam memandang perguruan tinggi bukan hanya sekedar melahirkan lulusan-lulusan yang sibuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP) yang baik dengan sederet daftar nilai yang menempel di ijazah mereka dan pada akhirnya hanya ketergantungan mencari kerja. Perguruan tinggi mestinya mencetak generasi-generasi yang tangguh, mandiri, kompeten, mempunyai jiwa leadership yang kuat, semangat berwirausaha terhadap bidang yang ditekuninya, dan menjadi pelopor perubahan ke arah yang dicita-citakan.

Kampus Merdeka pada dasarnya diterapkan untuk menumbuhkan inovasi-inovasi baru di perguruan tinggi dengan memberikan kebebasan atau dengan kata lain kampus tidak boleh membatasi ruang geraknya yang berdampak pada rendahnya kemampuan lulusan-lulusannya, maka penerapan aturan kampus merdeka dilakukan agar terserap di lapangan kerja ataupun membuka lapangan kerja baru terhadap ilmu dan pengalaman yang dimilikinya selama menempuh pendidikan kampus tersebut.

Salah satu kebijakan kampus merdeka dengan mengarahkan pada praktik belajar di kelas, praktik kerja (magang), pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah terpencil atau jauh dari akses perkotaan yang dimana semua jenis kegiatan terpilih harus dibimbing seorang dosen. Dengan adanya aturan ini akan mempermudah bagi perguruan tinggi untuk melatih mahasiswa/mahasiswinya lebih adaptif dengan kebutuhan lapangan kerja yang akan melatih mereka untuk menjadi pribadi-pribadi unggul.

Universitas Muslim Buton (UMU Buton) merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan kebijakan Kampus Merdeka dengan mengusung visi “Terwujudnya Universitas yang mampu menciptakan Sumber Daya Manusia berakhlakul karimah, berwawasan entrepreneur dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa”, sangatlah relevan dengan tuntutan kebijakan pemerintah yaitu terwujudnya kampus inovatif dengan memberikan kebebasan kepada mahasiswa agar melakukan kegiatan-kegiatan bukan hanya sibuk duduk di dalam kelas, tetapi akan lebih banyak melakukan kegiatan praktikum lapangan, membuat proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen dan kegiatan mengajar di daerah terpencil.

UMU Buton telah membuka kerjasama dengan segala pihak agar dapat mengembangkan akses penerapan kampus merdeka seperti melakukan kerjasama dengan pemerintah Desa Lampanairi Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan untuk mewujudkan proyek bersama dalam bentuk desa dampingan yang akan menjadi pilot project bagi pihak kampus yang mengimplementasi nilai-nilai tridarma perguruan tinggi.


Desa Lampanairi merupakan salah satu desa yang dipilih oleh UMU Buton sebagai desa dampingan karena mempunyai harapan yang sama dalam wujud pengabdian kepada masyarakat agar tercipta masyarakat yang mandiri, dan sejahtera. Di dalam kegiatan pendampingan ini telah dilakukan berbagai aksi yang bermanfaat bagi masyarakat desa, salah satunya menjadikan Desa Lampanairi sebagai Desa Agrowisata dengan memanfaatkan potensi pertanian, peternakan dan perikanan yang dimiliki oleh desa untuk dikembangkan. Memberikan wawasan ilmu pengetahuan tentang pemberdayaan masyarakat dengan membuka pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan mereka sehingga usaha-usaha baru dapat tercipta. Potensi-potensi desa tersebut bukan hanya sekedar dijadikan pemenuhan kebutuhan rumah tangga tetapi harus dapat berkontribusi bagi peningkatan pendapatan asli desa tersebut.



Pihak kampus juga telah melakukan kegiatan – kegiatan mengajar di Desa Lampanairi seperti kegiatan seminar desa yang sudah dilakukan sebanyak dua kali dengan melibatkan warga desa setempat. Pada tahap pertama dengan tema “penguatan kelembagaan desa dalam rangka pemanfaatan potensi desa” yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2020, dan tahap kedua dengan tema “Agrowisata dan Pemberdayaan Masyarakat” yang diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2020. Hal ini dilakukan agar dapat mengubah cara pandang masyarakat melihat kondisi desa dari pesimis menjadi optimis untuk membangun desa dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimilikinya.


Begitupula dengan mahasiswa-mahasiswa UMU Buton yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM Universitas), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (BEM FAPERTA), Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM Universitas) telah melakukan aksi yang membantu warga Desa Lampanairi dengan melakukan pembersihan pantai secara gotong royong agar memberikan edukasi bagi masyarakat desa tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan pembersihan ini dilakukan di Pantai Jodoh yang sudah terkenal dengan keindahan panorama laut dan pasirnya yang putih. Adapula kegiatan-kegiatan lain seperti pembersihan masjid dan kantor Posyandu yang merupakan sarana publik, serta kegiatan ceramah agama dan mengaji oleh dosen dan mahasiswa.  

UMU Buton berkomitmen dan konsisten dalam menerapkan konsep Kampus Merdeka karena dianggap relevan dengan perkembangan zaman yang sudah memasuki era industri 4.0 yang menghendaki agar manusia-manusia di era ini dapat beradaptasi dengan kemajuan industri, ilmu pengetahuan, teknologi dan perkembangan sosial. Olehnya itu UMU Buton menganggap bahwa pendidikan tinggi memiliki dampak positif dalam membentuk pribadi-pribadi yang unggul di bidangnya dan pastinya harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan bangsa dan negara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...