Setelah 7 bulan masa pandemi Covid-19 berjalan dengan segala hiruk pikuk dinamika opini masyarakat tentang pro kontra keberadaan virus ini, kini masyarakat Indonesia mulai kedatangan “udara segar” dengan hadirnya obat baru yang terbukti secara klinis dapat menyembuhkan pasien akut akibat paparan Covid-19, jenis obat ini adalah remdevisir dengan merk jual bernama “Covifor” yang merupakan produk dari PT. Kalbe Farma Tbk, dengan hadirnya obat penangkal Covid-19 ini akan membawa harapan baru bagi kehidupan masyarakat yang selama ini terus menerus di bombardir dengan berita menakutkan akan bahaya penularan Covid-19.
Memang berita tentang obat Covid-19 cukup ramai disiarkan setelah tersebarnya virus ini di Indonesia yang terkonfirmasi secara resmi pada tanggal 3 Maret 2020, mulai dari obat tradisional herbal sampai pada obat ilmiah yang katanya mampu menangkal virus corona. Sekarang PT.Kalbe Farma Tbk membuka suara dengan hadirnya obat corona virus yang diyakini dapat menyembuhkan pasien positif Covid-19, tetapi dibalik berita baik ini ternyata ada isu tawar menawar harga obat yang awalnya dijual seharga Rp.3.000.000/vial kemudian menjadi Rp.1.500.000/vial, konon turunnya harga obat diduga disebabkan jumlah produksi semakin meningkat. Seperti yang diungkapkan oleh Vidjongtius selaku Presiden Direktur PT. Kalbe Farma dalam pernyataannya di TVOne tanggal 2 Oktober 2020 mengatakan “kami mencoba bernegosiasi untuk volume-volume tertentu kalau jumlah unitnya cukup atau bertambah, harga itu (Rp.3 juta/vial), mereka dari pihak si pabrik bersediah untuk menurunkan”. (2/10/20)1.
Hanya berselang 1 hari setelah wawancara di atas, pada tanggal 3 Oktober 2020 keluar berita bahwa “Kalbe Farma Turunkan Harga Obat Covid-19 Jadi Rp.1,5 Juta”2. Kabar ini tentunya lebih mengejutkan lagi karena disamping memberikan pengobatan bagi pasien juga mengurangi beban biaya bagi yang memerlukannya.
Disisi lain, tingkat keyakinan publik terhadap dampak corona virus 2019 ini masih cukup diragukan bahkan banyak kalangan masyarakat yang menilai bahwa setiap orang yang demam, flu, batuk, sakit jantung, sesak nafas, sakit maag, stroke, bahkan orang yang jatuh dari motorpun lantas divonis positif Covid-19, sehingga Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengutarakan: Jangan Semua Kematian Selalu Karena Covid-193.
Kepercayaan masyarakat adanya permainan bisnis dan politik tingkat elit dibalik isu corona virus 2019 tidak terbendung, hal inilah yang perlu diclearkan oleh pemerintah agar masyarakat patuh terhadap segala anjuran protokol kesehatan, tetapi jika Pemerintah tidak bisa mengatur dengan baik kebijakan pengaturan protokol kesehatan, boleh jadi masyarakat abai bahkan melawan dengan segala tawaran obat dan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.
Alhasil jualan obat corona virus 2019 hanya akan menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap efektivitas khasiat obat bagi proses penyembuhan pasien positif Covid-19, dan tentunya perdebatan yang tidak berkesudahan terus menawarnai pemberitaan di layar televisi maupun media sosial.
Kita berharap agar segala upaya pemerintah maupun pihak swasta yang berusaha dengan segenap kemampuannya patutlah diapresiasi, tentunya usaha kerja keras ini harus dibarengi dengan mengeluarkan kebijakan harga obat Covid-19 dapat mudah dijangkau oleh masyarakat umum bukan hanya menjadi konsumsi para elit sementara banyak rakyat miskin masih terpampang nyata ada di belahan timur dan barat negeri Indonesia.
Sumber:
1. https://www.youtube.com/watch?v=WMQOlR6P8WM. Dikutip pukul 22.26 Wita tanggal 3 Oktober 2020.
2. https://money.kompas.com/read/2020/10/03/190000526/kalbe-farma-turunkan-harga-obat-covid-19-jadi-rp-1-5-juta?page=all. Dikutip pukul 22.26 Wita tanggal 3 Oktober 2020.
3. https://regional.kompas.com/read/2020/10/01/19033991/bertemu-ganjar-moeldoko-jangan-semua-kematian-selalu-karena-covid-19?page=all. Dikutip pukul 22.59 Wita tanggal 3 Oktober 2020.
Komentar
Posting Komentar