Kebutuhan peneliti di Indonesia ternyata menjadi sangat mendesak untuk diadakan karena berdasarkan hasil riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menunjukan Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain.
Dilansir dari Lipi.go.id (3/1/2016), menurut Nasir dalam Refleksi Satu Tahun Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Jakarta mengatakan "jumlah peneliti 550 per sejuta orang penduduk, sedangkan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain, mengatakan rata-rata jumlah peneliti di Indonesia baru mencapai 40 per satu juta penduduk. Jumlah itu tertinggal jauh dengan negara berkembang lain di Asia.
Berdasarkan data tersebut, maka kesadaran menumbuhkan para peneliti muda di berbagai kalangan khususnya di perguruan tinggi haruslah digalakan agar semakin banyak muncul para peneliti yang professional dan ahli dalam bidangnya masing-masing. Disamping itu hasil riset harus dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan kemajuan negara Indonesia, bukan hanya sekedar menyusun karya ilmiah demi memenuhi syarat kenaikan pangkat saja yang tidak memberikan efek positif bagi tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Permasalahan kurangnya tenaga peneliti harusnya terjawab agar mengantarkan Indonesia menjadi salah satu negara maju setara dengan negara-negara lainnya yang telah lama mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya bagi kemakmuran masyarakat.
Di Indonesia khususnya di wilayah Kepulauan Buton mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah tentunya harus ada upaya kegiatan penelitian untuk menggali berbagai potensi yang terpendam di dalamnya dengan menghadirkan para peneliti yang ahli.
Menimbang permasalahan penelitian di tanah air yang perlu dicarikan solusinya, olehnya itu Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muslim Buton yang dipimpin oleh Darmin Hasirun,S.Sos.,M.Si. ikutserta mengambil bagian menyelenggarakan Seminar Penelitian untuk menumbuhkan kader-kader peneliti muda yang akan memberikan pencerahan kepada masyarakat atas riset-riset yang dilakukannya.
Kegiatan tersebut bertema “Metode Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Penulisan Karya Ilmiah” dengan pemateri pertama Dr. Anidi, S.Ag., M.Si.,M.S.I membawakan materi tentang “Metode Kualitatif Dalam Penulisan Karya Ilmiah” dan pemateri kedua Dr. Abdul Manaf., M.Pd (Direktur Kepton Research Center) membawakan materi tentang “Metode Kuantitatif Dalam Penulisan Karya Ilmiah”.
Kegiatan dilaksanakan di Kampus Universitas Muslim Buton Kota Baubau, pada hari Kamis tanggal 18 November 2021 dari pukul 09.00 – 12.00 Wita, adapun peserta di dalam kegiatan ini berjumlah 42 orang yang terdiri atas para dosen dan mahasiswa lingkup UMU Buton.
Kegiatan ini mendapatkan antusias dari para peserta sehingga ruangan tidak lagi bisa menampung para peserta lainnya untuk masuk mengikuti proses seminar dari awal sampai akhir kegiatan, selama berlangsungnya kegiatan ini para peserta juga banyak bertanya mengenai penyusunan jurnal ilmiah dan tata cara penulisannya.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Hukum Universitas Muslim Buton berharap agar kegiatan ini terus dilakukan karena banyak hal yang perlu dibenahi utamanya metodologi penelitian, sistematika penulisan, dan operasionalisasi penulisan karya ilmiah karena belajar metodologi penelitian butuh waktu yang cukup lama, begitu juga para dosen diharapkan bisa melakukan kolaborasi dengan mahasiswa sehingga dapat memotivasi bagi mahasiswa dan mempermudah para dosen dalam menyusun karya ilmiah.
Komentar
Posting Komentar