Saya ingin berbagi cerita kepada teman-teman yang budiman, suatu hari ada anak muda baru kuliah di fakultas hukum, di fakultas itu ada perpustakaan besar, melihat banyaknya buku buku yang berjejer di rak-rak perpustakaan akhirnya dia teringat harus mencari buku tentang hukum. Tidak lama kemudian dia mendapatkan buku berjudul "Pengantar Ilmu Hukum". Hampir semua ilmu dasar-dasar hukum dibahas didalamnya.
Anak muda itupun membaca isi buku dan dihafal sampai tuntas pendapat para pakar, beberapa hari kemudian dia sudah merasa menguasai isi bukunya, maka ia ingin menunjukan kehebatannya dengan berdebat kepada semua dosennya.
Saat masuk kuliah dengan modal keberanian, anak muda itu menyerang dosennya dengan berbagai pendapat dan pertanyaan. "Dalam benaknya pasti dosen akan tumbang argumentasinya dengan serangan argumentasi yang dia sudah hafal". Akhirnya dosennya memberikan jawaban demi jawaban dan semua pertanyaannya terbantahkan oleh pendapat dosen itu.
Mendengarkan bantahan dosen itu dia pun tidak tinggal diam maka terjadilah perdebatan. Akhirnya sang dosen menghentikan diskusinya. Dengan mengatakan "saya sudah berumur 50 tahun ini terus belajar, maka pesan saya banyak-banyaklah belajar". Tanpa pikir panjang anak muda itu langsung menanggukan kepalanya dan mengatakan "ya pak".
Di rumah dia kembali berpikir, kayaknya dosen itu sudah kalah sama saya karena dia menghentikan perdebatan tersebut. Setelah 4 tahun kemudian mendalami ilmu hukum, dia merasa masih kekurangan, semakin banyak membaca buku semakin haus dengan ilmu pengetahuan, pada akhirnya dia merenungkan diri bahwa samudra ilmu sangatlah luas, bahkan ilmu pengetahuan tidaklah bisa diukur dengan logika dasar dan sederhana, diapun merasa semakin bodoh karena saking banyaknya ilmu yang dipelajarinya, pada titik puncaknya dia semakin jauh dari sikap sombong yang berbeda dengan saat dia masuk kuliah. Dia mulai menyadari buku yang dibaca dulu ternyata hanya kulitnya saja, masih banyak ilmu hukum yang tidak bisa hafal, dia mulai menyadari bahwa perkataan dosennya dulu benar, saya hanya agak egois mempertahankan pendapat diri sendiri tanpa memperlajari pendapat lain.
Disitulah dia menyadari diri ternyata ilmunya tidak seberapa dibanding dengan para ahli yang sudah tahunan bahkan puluhan mendalami ilmu hukum. Maka dia belajarlah ilmu padi "semakin berisi semakin menunduk, sebaliknya baru berisi tegak berdiri". Artinya orang orang yang baru mempunyai ilmu seakan akan dialah yang hebat, dan orang orang yang banyak ilmu dialah yang merasa banyak kekurangan (tidak sombong).
Pembaca yang budiman, marilah banyak-banyak belajar semakin tinggi ilmu kita semakin menjauhi sikap sombong dan egois karena kita menyadari bahwa Tuhanlah pemilik segala ilmu dan manusia tidaklah punya apa apa selain hanya ilmu pinjaman yang sedikit sekali. Trims.
Penulis: Darmin Hasirun.
Jangan Lupa nonton channel Youtube Darmin Hasirun Diary, subscribe dan share jika anda suka.
Komentar
Posting Komentar