Hidup tanpa cinta bagai sayur tanpa garam, hidup tanpa cinta seperti air tanpa manfaat, hidup dengan cinta akan menjadikan dunia ini indah, hidup bersama cinta akan membangkitkan semangat dalam menumpuh perjalanan hidup yang penuh cobaan, tetapi cinta jangan sembarang mencintai.
Cinta ada kadarnya, takarannya, dan derajatnya. Tidak bisa mencintai dengan membabi buta atau cinta buta tanpa mengerti dan tidak bisa membedakan mana baik dan buruk, karena cinta sejatinya suci, nafsu adalah kotoran yang bisa menodai cinta itu sendiri.
Cinta dengan harta benda adalah anjuran kebaikan tetapi mencintai harta dengan mengorbankan harga diri adalah cinta yang salah alamat, tidak tepat sasaran, begitupula mencintai diri tetapi tidak cinta dengan orang tua adalah kualat, dan mencintai kedua orang tua tetapi mengabaikan cintanya kepada Tuhannya adalah terkutuk.
Inilah ajaran agama yang menempatkan cinta pada kedudukan yang benar dan tepat sehingga semuanya tidak kacau, bukankah salah satu tujuan hadirnya agama adalah untuk menata kehidupan manusia agar tertib dan teratur sehingga segala tatanan yang sudah diciptakan oleh Tuhan dapat dijaga dan ditahu baik buruknya.
Kita butuh manajemen cinta agar teratur, bukan hanya sekedar mencintai yang kadang salah menempatkan cinta tersebut karena sedikitnya ilmu ataupun hawa nafsu yang mengalahkan kemurnian cintanya.
Cintailah harta sekedarnya saja agar harga dan martabat diri tidak tergadai karena cinta berlebihan kepada harta, mencintai harta janganlah diri diperbudak olehnya, selamatkan diri dengan harta yang kita miliki, tinggikanlah derajat melalui harta yang kita kumpulkan setiap bulannya.
Cintailah diri tetapi jangan mengabaikan cinta kepada kedua orang karena orang yang cinta kepada kedua orang tuanya pasti dia akan selamat dalam menempuh perjalanan kehidupan ini. Anak yang mengabaikan perintah baik orang tua sama halnya meninggalkan berlian hidup yang berharga tinggi.
Cintailah diri tetapi jangan pula melupakan cinta kepada negara karena negara kita bisa berdiri tegak karena rakyatnya rela berkorban mati demi mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan. Negara kita menjadi tanah mengabdikan diri untuk beramal dan beribadah sesuai dengan agama kepercayaan masing-masing.
Ternyata cinta yang paling tinggi melebihi cinta kepada harta, diri sendiri, kedua orang tua dan negara adalah cinta kepada agama. Agama adalah kompas kehidupan yang menunjukan arah keselamatan dan cita-cita luhur di dalam kehidupan dunia dan akhirat.
By. DARMIN HASIRUN
Komentar
Posting Komentar