By. Darmin Hasirun.
Dosen Pengajar Mata Kuliah Leadership. Universitas Muslim Buton
Banyak orang yang terlihat mengeluh dengan pekerjaannya, pendapatannya, rumah tangganya, dan lain-lain, deretan keluhan tersebut seakan menjadi pesimistik bagi orang yang mendengarkan keluhan. Mereka akan mengatakan kamu jangan pesimis gitu dong, mereka yang suka mengeluh terus menerus divonis orang-orang yang hanya menggerutu tetapi tidak punya kerja, tidak ada prestasi dan stigma negatif lainnya.
Ternyata setelah saya merenungkannya ada hikmah dibalik keluhan yaitu potensi yang bisa dijadikan peluang. Semakin banyak orang yang mengeluh, maka peluang yang bisa dimanfaatkan semakin besar dan terbuka lebar. Anda bisa mempelajari kisah kejayaan air kemasan bernama Aqua, awalnya pak Tirto Utama kehadiran tamu dari luar negeri, maklum pada saat itu air yang disajikan dalam berupa air biasa yang direbus hingga mendidih. Ternyata air tersebut tidak memberikan jaminan kebersihan karena tamunya mengalami diare, sehingga Pak Tirto bersama adiknya Slamet Utomo berinisiatif membuat air kemasan yang steril dan tidak bisa dihinggapi oleh bakteri, kuman dan sejenisnya. Ternyata ide air mineral bernama Aqua dilatar belakangi oleh keluhan orang-orang yang mengalami diare akibat air minum yang mudah dihinggapi oleh hewan sehingga mudah terkontaminasi bakteri, kuman dan virus.
Kisah air kemasan tidak sampai disitu, pernah terjadi di dalam kereta api pada waktu dahulu orang-orang yang menaiki kereta api harus membawa bekal minuman dan makanan dari rumah, tetapi kebiasaan tersebut ternyata cukup merepotkan karena tidak semua penumpang membawa minuman selama melakukan perjalanan berjam-jam menuju ke tempat tujuannya, agar mendapatkan air maka si penumpang harus singgah di warung membeli makanan plus air minum. Betapa susahnya mendapatkan air minum karena untuk mendapatkannya harus bersusah payah mencari tempat makan, tentunya keluhan ini bukan hanya dialami sehari atau dua hari saja tetapi berbulan-bulan bahkan tahunan, hingga disuatu waktu ada orang yang membaca peluang dari keluhan tersebut, yaitu menjual air kemasan ke dalam kereta api, alhasil tentunya banyak yang minat dan laku keras, meskipun harganya lebih mahal daripada membeli 1 liter bensin.
Banyak orang yang sukses dalam mengukir karirnya ternyata melihat keluhan orang-orang, dan berhasil mengubahnya menjadi energy peluang. Itulah kemampuan para pemimpin visioner dan kreatif ketika orang lain sedang sibuk dengan keluhannya, maka dia berusaha memikirkan dibalik dari peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan, bukan hanya keuntungan materi tetapi keuntungan jasa yang bisa diberikan kepada orang-orang yang sedang dirundung masalah atau keluh kesah.
Sederhanya anda bisa mengubah energy negatif menjadi energy positif, mengubah keluhan menjadi peluang yang sangat bermanfaat bagi orang lain. Disinilah tugas kita menstransformasikan nilai – nilai kebaikan yang dimasukan ke dalam pikiran sehingga mainset berpikir bisa mengarah pada kekuatan yang dapat dijadikan peluang bahkan kelemahan bisa dijadikan kekuatan besar untuk mendapatkan kejayaan di masa depan.
Komentar
Posting Komentar