Kata visi selalu diidentikan dengan orang-orang yang ingin mencalonkan diri menjadi pimpinan perusahaan, calon kepala daerah, calon presiden atau pimpinan organisasi manapun. Ketika itu terlintas di dalam benak seseorang harus menyusun visi dan misi organisasi agar dikatakan layak menjadi pimpinan di dalam suatu organisasi.
Hal tersebut tidaklah salah tetapi jika di dalam pemikiran kita bahwa visi hanya dimiliki oleh pimpinan organisasi, maka disinilah kesalahan kita memaknai visi tersebut. Cobalah ingat ketika kita berada di sekolah dasar kelas 1 atau 2, guru sering menanyakan cita-citanya kalau besar nanti mau jadi apa? Setiap anak akan mempunyai beragam jawaban, ada yang ingin menjadi dokter, polisi, tentara, pilot, presiden bahkan ada yang mengatakan ingin jadi youtuber. Apapun jawaban dari anak-anak ini, sebenarnya tanpa sadar mereka sudah menanamkan visi jauh kedepan, 10 tahun, 20 tahun atau lebih dari itu.
Cita-cita yang diimpikan selama puluhan tahun itulah visi hidup, yang wajib ditanamkan di dalam otak dengan pikiran yang jernih dan harapan yang diletakan setinggi-tingginya agar menjadi cita luhur dan mulia.
Tidak ada sukses tanpa visi, dan dengan visi kita akan mendapatkan cahaya harapan di tengah hutan rimba yang gelap dan tidak jelas arah dan tujuannya. Visi akan melahirkan semangat hidup karena disinilah energi untuk melangkah jauh.
Teringat dengan perkataan Arnold Shwarsenegger, seorang aktor, binaragawan, sekaligus Gubernur California ke-38 mengungkapkan bahwa “Aturan pertama sukses adalah miliki visi, jika anda tidak memiliki visi, kemana tujuan anda, jika anda tidak memiliki tujuan kemana anda pergi, anda hanya akan melayang-layang dan tidak akan berakhir di manapun”.
Pernyataan dari Arnold di atas tentu mengingatkan kita kepada mimpi saat kecil dahulu, yang tanpa disadari membentuk cara berpikir dan bertindak dalam menghadapi masalah serta mengarungi samudera kehidupan.
Begitu pula Mantan Presiden RI, Ir. Soekarno pernah mengatakan “gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang”. Ungkapan yang sangat mendalam bagi setiap diri yang ingin menjadi pribadi yang sukses di masa depan, karena cita-cita merupakan harapan luhur yang wajib diletakan di atas langit sebagai bentuk manisfestasi memuliahkan mimpi yang agung.
Saudara – saudaraku yang saya cintai ingatlah jika hari ini kita masih dipandang sebelah mata, diremehkan, dikucilkan, diejek, dibullying, dan berbagai pandangan negatif dari orang lain kepada diri kita sendiri, maka camkan benar-benar pernyataan kedua tokoh besar di atas, bahwa boleh jadi hari ini kita sedang di bawah dengan segala duka yang dialami, tetapi semangatlah, kerja keraslah, dan pantang menyerah karena roda kehidupan akan terus bergerak, Tuhan akan mengangkat derajat orang-orang yang pantas untuk ditempatkan di singgahsana kesuksesan tertinggi, olehnya itu letakan cita-cita itu setinggi langit agar dikemudian hari roda akan mengangkat orang-orang yang sekarang berada di bawah. Aamiin ya Rabbal Alamin.
By. Darmin Hasirun
Komentar
Posting Komentar