By Darmin Hasirun.
Apa yang anda pikirkan, itulah yang anda dapatkan merupakan kalimat yang berisi sugesti sekaligus realitas nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam Islam mengajarkan segala ibadah tergantung kepada niatnya, dan niat berasal dari pikiran manusia.
Inilah rahasia terbesar para pemimpin dan pembaharu dunia yang mengantarkan umat menuju pada gerbang kemerdekaan, dan kejayaannya, olehnya itu pikiran sangatlah berpengaruh kepada perkembangan peradaban dan kemajuan suatu negara.
Bertahun-tahun ajaran tentang kekuatan pikiran sudah dipelajari oleh para pemikir, filsuf, peneliti, pemimpin, sufi dan para pengajar yang banyak memberikan kontribusi terhadap inovasi baru hingga membawa perubahan besar-besaran dalam segala bidang, tetapi kebanyakan orang tidak menyadari anugerah terbesar yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia hingga mereka tidak tahu menahu cara menggunakan pikirannya dengan benar dan baik.
Padahal dengan pikiran segala potensi yang ada pada diri manusia akan mudah diidentifikasi, dikembangkan dan dipertahankan, hingga mereka menjadi insanul kamil yaitu insan paripurna yang dapat memanfaatkan pikirannya demi menginterpretasikan segala simbol-simbol atau pesan tersembunyi di alam semesta ini.
Rene Descartes merupakan seorang filsuf terkenal berkebangsaan Prancis pernah mengatakan “Cogito Ergo Sum artinya Aku Berpikir, maka Aku Ada” adalah ungkapan yang sangat fenomenal karena memunculkan kosakata baru dalam dunia filsafat dan ilmu pengetahuan, kalimat yang sudah diucapkan oleh Rene Descartes menimbulkan berbagai pemaknaan yang mendalam bahwa manusia wajib berpikir karena tanpa pikiran, manusia tidak bisa mengetahui dirinya sendiri dan orang yang tidak mengetahui dirinya pasti tidak mengetahui Tuhannya sendiri.
Di dalam ajaran Budha pun telah ribuan tahun lamanya menanamkan doktrin bahwa “pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu” karena dengan pikiran akan mengantarkan manusia untuk mengenal, membaca, menganalisis, dan pengembangan diri, ilmu pengetahuan bahkan menafsirkan nilai-nilai moral agama sendiri.
Memberikan vitamin kepada pikiran dengan memasukan energy dan nutrisi positif hingga nantinya akan menghasilkan segala keputusan yang baik untuk dirinya, orang lain, bangsa, negaranya dan agamanya.
Olehnya itu awalilah hidup ini dengan mensugestikan diri pada hal-hal yang positif agar setiap perbuatan dapat menghasilkan karakter yang baik dan mulia, dan pada akhirnya menjadikan diri sukses dalam mencapai tujuan hidup.
Para sufi pun tidak lepas dari kekuatan pikirannya yang menghasilkan kebijaksanaan dan kearifan hidup, serta mengantarkan dirinya mengenal hakikat dan ma'rifat penciptaan dunia, alam semesta dan segala isinya.
Begitupula dengan orang-orang kaya yang membedakan diri mereka dengan orang-orang miskin adalah cara berpikir, mindset dan paradigma berpikir mereka jauh lebih maju, cerdas, tekun, sabar, dan teliti sedangkan orang-orang miskin kebanyakan terjebak di dalam pikiran pesimis, putus asa, malas, tidak sabar dan banyak menyalahkan keadaan.
Mulai sekarang mari kita pelihara aset terbesar ini karena bisa menjadikan pribadi yang berkarakter unggul dan membawa revolusi diri ke arah yang jauh lebih baik di masa depan dibandingkan hari dahulu dan sekarang.
Komentar
Posting Komentar