Setiap
hari kita selalu bertarung dengan kehidupan yang begitu keras untuk mendapatkan
rezeki, memperoleh sesuap nasi, dan menjadi orang sukses. Berbagai cara dan
upaya kita lakukan dan tentunya tiada lain agar bisa menjadi orang yang
berhasil dikemudian hari.
Setiap pagi kita bangun mempersiapkan diri ke kantor, makan, minum, bersolek, bekerja keras, disiplin dan mencapai prestasi, kadang berangkat pagi pulang malam hanya karena tuntutan kerja, saudara-saudaraku ini adalah aktivitas duniawi yang perlu dilakukan karena persaingan semakin ketat, tetapi urusan dunia janganlah mengalahkan urusan akhiratmu yang terbentang luas jauh melebihi dunia yang kita tempati ini.
Marilah kita bekerja keras demi mendapatkan gaji bahkan jika badan ini masih sanggup bisa pula melakoni berbagai pekerjaan dalam sehari tidak lain hanyalah urusan memenuhi kebutuhan fisik kita. Tidak ada yang salah dalam hal ini bahkan menjadi kewajiban bagi manusia untuk terus membangun kemampuan sumber daya dirinya dan prestasi di bidang yang digelutinya sampai menjadi penemu tersohor yang dimana penemuan tersebut akan bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia.
Ada ungkapan “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya, tetapi beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau meninggalkan dunia besok” adalah pesan moril yang keduanya bisa dijalankan bersama-sama, satu sisi kita berpijak di tanah bumi tercinta ini harus bekerja banting tulang, peras keringat, pergi pagi pulang malam, bahkan kerja tanpa mengenal lelah seakan kita masih mempunyai waktu yang lama di dunia ini yang perlu kita abdikan untuk bangsa dan negara, bagi orang tua, keluarga, bahkan sanak saudara kita tetapi janganlah engkau melupakan akhiratmu yang akan kita dapatkan sebagai konsekuensi hidup di dunia, tempat menimbang amal perbuatan selama di dunia ini, apakah lebih banyak amal sholehnya atau banyak berbuat maksiat? Semuanya akan kembali kepada diri kita sendiri sebagai mahluk yang akan mempertanggungjawabkan perbuatan amal-amal kita di dunia.
Jika hidup di dunia ini penuh dengan derita, maka tetaplah berikhtiar karena Tuhan bersama orang-orang yang bersabar, dan beramal sholeh, akan ada ganjaran yang setimpal di akhirat nanti, disanalah ladang harapan bagi manusia yang hidupnya sengsara, begitu pula kepada orang-orang yang diberikan kenikmatan lebih di dunia ini yaitu kekayaan dan kemewahan duniawi, bahwa segala yang kita miliki di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di harapan Tuhan Sang Maha Kuasa yang tiada kekuasaan sebanding dengannya, tiada pertolongan selain pertolongannya, dan tiada hidayah selain hidayah yang diberikan olehnya. Apakah kita sudah siap mempertanggungjawabkan seluruh kekayaan yang diperoleh di dunia ini? Apakah sudah mampu menjawab pertanyaan dari malaikat maut yang akan mempertanyakan jabatan, harta, uang dan kemewahan duniawi ini didapat dari mana, bagaimana cara memperolehnya dan dikemanakan semuanya itu?
Sudahkah kita memohon ampun atas dosa-dosa kita yang setiap hari di lakukan baik disengaja maupun tidak disengaja. Sudahlah kita bersujud di hadapannya sebagai rasa syukur dan penghambaan kepada Allah Swt, sudahkah kita meminta kepadaNya, dan sudahkah kita mengatur perkataan dan perbuatan kita ini sesuai dengan perintahNya?
Cobalah selalu menyisipkan rezeki dan berbagilah kebahagiaan kepada orang-orang yang membutuhkan, anak-anak miskin di jalanan, orang-orang tidak berdaya, cacat, dan lemah, berilah mereka tanpa memikirkan aku dapat apa, tetapi semata-mata mengikhtiarkan rasa cinta kita kepada sesama manusia dan wujud penghambaan semata-mata kepada Allah Swt agar mendapatkan ridhonya atas segala amal sholeh kita.
Semua ini adalah pertanyaan yang akan dijawab dan terjawab di akhirat kelak, maka carilah harta sebanyak-banyaknya, jadilah orang sukses yang setinggi-tingginya di dunia ini tetapi jangan engkau melupakan akhiratmu, tempat kita akan kembali esok hari.
Komentar
Posting Komentar