Langsung ke konten utama

TIM SUKSES YANG TIDAK SUKSES

 

Tim sukses merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tugas khusus pemenangan salah satu calon atau pasangan calon untuk meraih tujuan tertentu. Tidak gampang tergabung dalam tim sukses karena ada berbagai karakter, emosional dan intelektual yang harus digabungkan bergerak kolaboratif dan bersinergi dalam bingkai  organisasi yang solid dan kuat.
 
Tugas utama tim sukses adalah untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah dan wakilnya, oleh karena itu mereka sering disebut “Tim Sukses” yang akan mensukseskan tujuan dari jagoannya masing-masing. Tidak jarang kita menemukan anggota tim tidak bekerja ekstra menyelesaikan misinya disebabkan kurangnya dukungan (support) dari kandidat atau memang etos kerja tim yang rendah. Banyak pula calon kepala daerah yang mendapatkan kemenangan dikarenakan manajemen tim yang terorganisir dengan baik sehingga segala aspek kelemahan dan kelebihan kandidat dikemas dengan indah dan menarik.
 
Berikut ini saya akan mengulas beberapa faktor yang menyebabkan “tim sukses yang tidak sukses” melaksanakan misinya antara lain:

1.        KURAP (KURang kompAK)
 

Tim sukses pada dasarnya mempunyai kerja secara kolektif atau bersama-sama, antara anggota satu dengan anggota lainnya saling menunjang kerja masing-masing sehingga arah dan gerakannya sama, tetapi ternyata banyak pula anggota tim yang tidak kompak disebabkan sifat egoisme dan merasa lebih pintar dari orang lain sehingga menjadi kelemahan bagi kandidat dalam mewujudkan kebersamaan anggota tim dan sekaligus sebagai cela bagi lawan untuk melakukan perlawanan / penyerangan dengan menggunakan isu-isu yang menjatuhkan kandidat tersebut. Anggota tim sukses yang merasa lebih berpengalaman dibandingkan dengan anggota lainnya sehingga meremehkan cara kerja temannya sendiri bisa menimbulkan perpecahan dari dalam yang berimbas pada pencapaian target misi dari tim sukses.

2.        MUAK (Motif UAng dan proyeK)

 
Setiap manusia pasti mempunyai niatan dalam hidupnya, begitupula dengan para tim yang tidak jauh dengan niatan hidup tersebut. Niatan inilah yang membentuk motif anggota tim melakukan sesuatu. Oleh karena itu para kandidat selalu membekali ilmu pengetahuan kepada anggota timnya agar bisa menyatukan langkah dan tujuan sesuai dengan yang dicita-citakan, tetapi namanya “motif” memang kadangkala susah ditebak, bisa jadi dia berpura-pura baik kepada kandidatnya dengan membawa berita baik terus menerus, asal bos senang dengan motivasi untuk mendapatkan tambahan anggaran operasional di lapangan atau iming-iming mendapatkan proyek jikalau calonnya menang, akhirnya mereka hanya bisa bekerja baik jikalau ada uang, ditambah lagi janji-janji mendapatkan paket proyek untuk menambah pundi-pundi keuangannya. Mereka yang hanya mempunyai motivasi uang dan proyek inilah bisa berpotensi menggagalkan tujuan mendapatkan kursi nomor satu di daerah artinya tidak ada niatan ikhlas untuk kemajuan daerahnya karena semata-mata perjuangannya ingin mengisi perutnya sendiri. Tipikal tim seperti ini juga sangatlah mudah “dibodohi pakai uang atau proyek” agar bersemangat menjalankan misinya memenangkan ambisi kandidat tersebut.

3.        TIPU (TIm PosU)

Saya sengaja menulis point ketiga ini dengan memakai bahasa daerah, “TimPosu” berasal dari bahasa Wolio yang artinya binatang kadal. Binatang ini pada dasarnya cukup ditakuti oleh banyak kalangan masyarakat karena kadang menyerang manusia, sifatnya yang rakus dan menakutkan ini sering dianalogikan pada kerja Tim yang hanya menguras uang para kandidat tanpa membawa keuntungan besar, mereka menjadi parasit dalam tim yang bekerja jikalau ada uang begitupula sebaliknya, oleh karena itu sifatnya ini sering didapatkan pada kandidat yang mempunyai banyak uang, royal dan suka menaruh kepercayaan pada kerja tim. Alhasil yang awalnya sudah berangan-angan menjadi pemenang, malah timnya sendiri yang menjebaknya alias menghabiskan uang kandidat tersebut.

4.        KUDIS (Kurang Diskusi)
 
Kata “Kudis” di atas bukanlah jenis penyakit kulit tetapi singkatan dari “Kurang Diskusi”, kelemahan ini kadang didapatkan pada tim yang hanya sibuk mengurus urusannya sendiri tanpa membagi informasi dengan tim lainnya sehingga komando dan tujuan tidak satu arah antara keinginan kandidat dengan anggota tim, kurang dikusi juga mempengaruhi kekompakan tim yang dapat mengancam terjadi miskomunikasi dan mispersepsi dalam internal tim dan  mudah disusupi oleh calonnya lain sehingga rentan timbulnya konflik internal dalam kubu tersebut, diskusi juga menjadi wadah saling berbagi pengetahuan tentang perkembangan daerah dan isu-isu yang beredar di masyarakat, maka berhati-hatilah jikalau tim mengalami Kudis yang bisa berpotensi menggagalkan pencapaian misi dari tim tersebut.

5.        KUPER (Kurang Pengetahuan Rasional) 
 

Musim Pilkada kadang menjadi ajang mencari dukun atau sesuatu yang bersifat mistis, ramalan, prediksi irrasional dari Lembaga Survey Iblis (LSI) bahkan tidak jarang kita menemukan para tim dan kandidat berbondong-bondong berziarah ke makam atau kuburan untuk mendapatkan wangsit/petunjuk dari roh-roh makam tersebut, kebiasaan ini banyak kita temukan pada daerah yang masih kuat mempercayai ilmu-ilmu paranormal yang diyakini dapat mendatangkan hoki bagi para kandidat. Bermalam di kuburan, batu, atau pohon yang dianggap sakral oleh masyarakat desa tersebut bukanlah pekerjaan susah karena demi memuluskan tujuan kandidat, mereka harus rela menghabiskan waktunya melakukan pesugihan meminta bantuan jin, setan, iblis, dan lain-lain. Cara-cara seperti inilah akan membutakan akal sehat para tim yang terlalu mempercayai petunjuk yang tidak jelas asal usulnya bahkan dilarang oleh agama. Disamping itu KUPER juga mudah “dibohongi pakai pendekatan emosional” yang bisa jadi para tim hanya merasa dekat dengan kandidatnya tanpa mempunyai ilmu pengetahuan mendalam tentang program kerja, visi misi dan rencana pembangunan bagi daerah yang akan dilakukan oleh kandidat tersebut jikalau menjadi kepala daerah.
 
6. KAS (Kering Anggaran Sosialisasi)
 
Tim sukses pasti mempunyai kerja ekstra di lapangan dan dunia maya, merekalah yang terus menerus berjuang mensosialisasikan kandidatnya, olehnya ketersediaan anggaran sosialisasi sangat dibutuhkan dalam rangka mendongkrak popularitas dan elektabilitas kandidat kepada khalayak ramai agar semakin diterima berbagai program yang ditawarkan selama menjabat jika mendapatkan amanah dari rakyat, tetapi tidak jarang para anggota tim sukses harus berjuang banting tulang dan mengeluarkan uang sendiri, mungkin awal perjuangan masih gasspooll tetapi semakin lama anggota tim akan bertanya-tanya, ini kandidat yang kita usung ini punya uang atau tidak sih? masa selama kita di lapangan tidak pernah dibiayai, kondisi seperti ini jika dibiarkan akan menurunkan minat dan motivasi anggota tim sukses dalam melakukan gerakan-gerakan kampanye di masyarakat.  






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...