Hidup bertetangga merupakan konsekuensi logis dalam bermasyarakat, dengan adanya tetangga bisa membantu menyelesaikan sebagian urusan anda seperti lupa mengambil pakaian yang dijemur kemudian hujan turun sementara orang rumah masih berada di luar, biasanya tetanggalah yang mengambil untuk memindahkannya ke tempat yang tidak terkena hujan.
Perilaku membantu tetangga inilah yang menimbulkan rasa keakraban dan solidaritas dalam hidup berdampingan satu sama lain, komunikasi akan “cair” yang tadinya kurang bertegur sapa, dan pastinya tetangga yang ditolong tersebut akan merasa senang.
Sabda Nabi Muhammad Saw “sebaik-baik tetangga disisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya.” (HR. Tirmidzi). Nasihat Nabi dalam sabda ini merupakan anjuran bagi tetangga agar saling membantu dalam kebaikan dan meringankan beban para tetangga lainnya karena dengan cara seperti inilah akan tercipta kerukunan antar umat.
Contoh lainnya adalah ketika ada pencuri yang hendak mengambil barang milik anda di rumah, dan tetangga kebetulan melihatnya, pasti dengan gesitnya tetangga tersebut akan mencegah pencuri sebelum melakukan aksi jahatnya, itulah pentingnya bertetangga dengan baik.
Di dalam bertetangga tentunya bukan hanya senang yang anda dapatkan atas perilaku tetangga lainnya, kadang muncul tetangga yang menjengkelkan, keras kepala, dan kadang jahil, dalam istilah lain disebut SMST (Senang Melihat Susah Tetangga atau Susah Melihat Senang Tetangga). Diperhadapkan dengan perilaku tidak terpuji dari tetangga seperti ini harus ditangani dengan kepala dingin karena seseorang tidak suka dengan anda pasti ada sebabnya, atau dia belum dapat hidayah kebaikan karena orang-orang yang belum mendapatkan hidayah akan selalu bersikap tidak sopan, dan kurang ramah dengan orang lain.
Cobalah berpikir dan bertindak positif terhadap sikap tetangga, jangan ikut mengganggu mereka karena keburukan mereka bukanlah cermin perilaku anda, ibarat dilempari air tuba, dibalas dengan air susu. Ujian kesabaran bagi anda sangatlah diperlukan dalam meredam tetangga nakal, jalin hubungan yang baik, sering-seringlah sapa mereka, jangan mengeraskan hati hanya karena bisikan setan bahwa tetanggamu perlu diberi balasan yang setimpal, bisikan-bisikan setan buruk tersebut jangan diikuti.
Bangunlah siraturahmi sesama tetangga dengan saling berkunjung, saling memberi hadiah, jika dia mempunyai jualan sering-seringlah belanja di tempatnya, berilah salam saat melewati mereka, jauhi pikiran buruk atas tetangga alias selalu mencari sisi positif dalam bertetangga, dan hidupkan suasana humor dalam berbicara agar kondisi batin tidak membeku, dengan perilaku terpuji seperti ini akan menciptakan kedamaian dan kerukunan antar tetangga.
Tetangga yang baik akan teruji keimanannya apabila mendapatkan tetangga yang nakal, tingkat kedewasaan dalam berpikir dan menyelesaikan masalah dapat meningkat apabila bisa dituntaskan dengan bijak dengan kepala dingin. Perilaku baik tetangga terus menerus akan bisa mengubah kebiasaan tetangga lainnya karena hanya ada dua pilihan dalam perilaku manusia yaitu menjadi orang baik atau buruk. Orang buruk akan mendapatkan hidayah dari perantara perilaku orang baik yang selalu memberi contoh dan teladan yang mulia terus menerus dilakukan, tidak perlu ambil pusing dengan sikap tetangga nakal, ubahlah mindset negatif menjadi pola pikir positif yang selalu memancarkan sinar-sinar kebaikan dan suatu hari mereka akan mendapat cahaya hidayah atas perilaku baik anda. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Komentar
Posting Komentar