Langsung ke konten utama

DUNIA KAMPUS BUKAN DUNIA KHAYAL
Darmin Hasirun
Dosen Universitas Muslim Buton (UMU Buton)


Banyak yang beranggapan bahwa orang-orang kuliah hanya sekedar ingin mendapatkan nilai akademik A, B, atau C, dan ujung-ujungnya meraih gelar sarjana berijazah dengan nilai yang memuaskan, pandangan seperti ini SALAH BESAR karena hanya mengajarkan mahasiswa mengejar nilai formalitas atau memaksa mereka tentang hafalan buku-buku yang menguras pikiran tanpa menciptakan keterampilan (skill) yang dapat membantu dalam dunia kerja, alhasil mereka hanya menjadi manusia penghayal. Padahal seharusnya perguruan tinggi  dapat merangsang para mahasiswanya agar membuka lapangan pekerjaan dengan pengembangan minat dan bakatnya serta didasari oleh ilmu kewirausahaan dan leadership (kepemimpinan) sehingga tidak merengek-rengek mencari pekerjaan di perusahaan tetapi sibuk mencari peluang lapangan kerja. Setiap insan pastinya sudah mempunyai bakat masing-masing yang bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan orang lain. Contohnya anda punya bakat bertani, maka jadilah petani tangguh dengan mengasahnya setiap hari, atau memiliki bakat beternak, maka jadilah peternak hebat dengan melatih bakat-bakat tersebut di dunia kampus, maka carilah cara agar bisa menyalurkan bakat yang dimiliki sehingga tidak terpendam, kalau anda punya bakat menulis, maka jadilah penulis profesional. Jadi semua insan akademik akan bisa membuka lapangan kerja dengan memanfaatkan bakat yang dimilikinya.
Tidak semua manusia mempunyai bakat di bidang akademik menjadi juara 1 atau 2 di kelasnya, adapula orang yang rendah kemampuan akademiknya tetapi punya bakat segudang di bidang seni, budaya, olahraga, kuliner dan lain-lain. Bakat itulah yang harus diasa dengan baik di perguruan tinggi, maka perguruan tinggi harus bisa menciptakan wadah kreativitas dan inovatif bagi mahasiswanya. Bukan lagi zamannya kita sibuk berdebat dengan berbagai kumpulan dalil naqli maupun aqli hingga kita terlena dengan berbagai khayalan “tingkat tinggi” yang menumpuk di dalam otak, pada akhirnya hanya stress tingkat tinggi yang didapatkan tanpa dieksekusi dengan baik. Esensi mencari ilmu adalah amal, maka perguruan tinggi bukan hanya sebatas tempat mencari ilmu tetapi mendapatkan pengalaman dengan didasari oleh ilmu pengetahuan yang berguna demi kemaslahatan umat.
Experience is the best teacher (pengalaman adalah guru terbaik), istilah inilah yang harus diterapkan di perguruan tinggi dengan menggandeng mahasiswa melakukan riset bersama dengan para dosennya, bersama-sama menggarap berbagai produk yang bisa dijadikan sebagai alat yang berguna dalam membantu masyarakat, dengan bekal pengalaman itulah mahasiswa dapat lebih mudah memecahkan masalah di dunia kerja.     
Hadirnya kampus UMU Buton bukan menciptakan makhluk penghayal (dreamers) yang hanya pintar membuat ide - ide tanpa didukung kemampuan eksekusi yang mumpuni tetapi menjadi makhluk pembuat (makers) karena semua khayalan tidak akan terguna jika tidak diaplikasikan dengan perbuatan, saya yakin semua khayalan akan menjadi karya yang super jika khayalan disesuaikan dengan bakat yang dimilikinya, dan tentunya tidak pantang menyerah dalam setiap rintangan, dan hambatan yang menghadang. Upaya menanamkan nilai-nilai kewirausahaan bagi peserta didik dalam setiap proses pembelajaran di UMU Buton adalah kewajiban yang tidak bisa dielakan lagi seiring dengan semakin susahnya mendapatkan pekerjaan di perusahaan atau di instansi pemerintah, maka menjadi wirausahawan adalah jalur utama agar para alumni perguruan tinggi agar tidak mempunyai ketergantungan pada karyawan perusahaan tetapi harus memiliki jiwa kemandirian mengembangkan bakat dan keilmuannya demi membuka lapangan kerja baru dan dapat menyongsong masa depan yang lebih gemilang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...