UNIVERSITAS MUSLIM BUTON GOES TO SCHOOL
(30 Menit
Menentukan Masa Depan)
Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si.
Berawal dari keberangkatan saya dan Arif di Kota Baubau menuju Kabupaten
Buton pada hari Kamis, 16 Januari 2020 tepatnya pukul 06.00 WIB merupakan langkah
awal yang baik, dengan cuaca yang sangat cerah di pagi harinya. Arif adalah
dosen Program Studi Pendidikan Biologi di UMU Buton yang merupakan koordinator
tim marketing di Kabupaten Buton, beliaulah yang selalu mendampingi rekan-rekan
dosen lainnya dalam melakukan sosialisasi di seputar wilayah tugasnya. Kami
bepergian dengan menggunakan kendaraan bermotor dan tiba di SMA Negeri 4 Pasarwajo
pada pukul 07.30 WIB.
Setibanya di sekolah, kami langsung bertemu dengan seorang bapak yang
sedang duduk, saya berpikir beliau adalah guru sekolah tersebut ternyata beliau
adalah pedagang makanan ringan di dalam sekolah, kami pun ditanyai maksud
kedatangan di sekolah tersebut, dengan sigapnya kami menjelaskannya bahwa kami
datang untuk bersosialisasi tentang Kampus UMU Buton dan surat izinnya sudah
masuk di sekolah, akhirnya beliau mendatangi wakil kepala sekolah yang terlihat
sangat akrab dengan bapak yang menjual dagangan tersebut. Kedatangan tim di SMA
ini disambut baik oleh pihak wakil kepala sekolah, dan para guru yang terlihat sedang
duduk sibuk membereskan meja kerjanya masing-masing. Kamipun menyambangi mereka
dan akhirnya Wakil Kepala Sekolah langsung mengecek ruangan yang belum
mempunyai guru pelajaran. Alhamdulillah ternyata para gurunya belum sempat masuk
dan kami langsung dipersilahkan untuk bersosialisasi di depan para siswa-siswi
didik yang sangat antusias menyambut kedatangan kami di ruangan mereka.
Selama 30 Menit kami memanfaatkannya untuk memberi materi tentang profil
UMU Buton dengan sangat bersemangat sehingga siswa/siswi yang ada di dalam
kelas dengan serius memperhatikan penjelasan yang dipaparkan, ada beberapa
siswi yang terlihat sedang sibuk menulis dan sayapun mencoba untuk menjelaskan
dengan tegas, lugas dan meyakinkan sehingga semua siswa/siswi fokus
memperhatikan dan mendengarkan arahan tentang pentingnya masuk di UMU Buton
dengan segala kemudahan dan keunggulan yang dimilikinya seperti biaya kuliah
yang sangat terjangkau, berbagai kegiatan Diklat pengembangan potensi diri tanpa
dipungut biaya, dan beragam beasiswa yang akan diberikan kepada
mahasiswa/mahasiswi UMU Buton.
30 Menit merupakan waktu yang sangat berharga bagi kami untuk
mempresentasikan segala hal yang telah dilakukan oleh UMU Buton, 30 menit ini juga
saya gunakan berbagi pengetahuan dan pengalaman selama masih bersekolah di SMA
dulu dengan berbagai prestasi di bidang akademik, olahraga dan bakat lainnya
dan menceritakan sewaktu kuliah di Kota Baubau yang cukup banyak menciptakan
prestasi dalam segi keilmuan, menjadi pemimpin organisasi internal dan
eksternal kampus. Cerita yang saya share
bermaksud agar membuka cakrawa berpikir mereka tentang esensi dari belajar dan
kesuksesan di masa depan, di dalam pemaparan itulah saya menegaskan bahwa
“prestasi akademik bukanlah menjamin 100% keberhasilan seseorang, begitupula
anak-anak yang tidak berprestasi di akademik bukan pula tanda kegagalan dia
karena setiap orang (everybody) pasti
mempunyai bakat atau potensi dalam dirinya yang Tuhan telah berikan kepadanya
saat lahir di dunia. Bakat/potensi itulah yang harus dikenali, digali, dan
dikembangkan agar menjadi manusia unggul dan pada akhirnya menjadi pemimpin
yang membawa perubahan bagi daerah, bangsa dan negaranya” seperti halnya Motto
dari UMU Buton yaitu Membentuk Karakter Calon
Pemimpin Bangsa.
30 Menit adalah waktu yang tepat untuk mengajak anak didik menyongsong
hari-harinya dengan penuh optimisme, pantang menyerah, berani mengambil
keputusan terhadap tantangan dan rintangan yang dihadapinya. Di UMU Butonlah
tempat mengasah kemampuan tersebut selain dari penguatan keahlian di
keilmuannya masing-masing karena kami yakin bahwa kemampuan akademik bukanlah
satu-satunya jalan menuju sukses, masih banyak cara menuju sukses dengan
mengembangkan minat dan bakat mereka secara konsisten dan kontinyu agar menjadi
manusia yang berkarakter unggul dan dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa
dan negara Indonesia.
Komentar
Posting Komentar