Hujan,
engkau kelihatannya senang bermain di bumi ini.
Sudah
dua hari ini engkau tak berhenti turun dari langit.
Alam
bernyanyi merdu oleh suara rintik-rintikmu.
Bunyi
“tak, tik, tuk” selalu terdengar dengan indahnya.
Tidurku
pun begitu lelap hingga terbangun di pagi hari dengan segar.
Hujan,
engkau turun dari langit sebagai berkah dan anugerah.
Berkah
untuk menumbuhkan tanaman yang kering dan haus.
Anugerah
bagi siapapun yang mensyukurinya.
Kini,
tanah telah kenyang dengan air yang engkau berikan.
Embun
beterbangan semakin menyelimuti luas alam ini.
Hujan,
kedatangmu menjadikan sang mentari malu memperlihatkan wajahnya.
Bulan
pun mengalah hingga selalu berada di
balik awan tebalmu.
Bintang
tak lagi terlihat, karena tertutup oleh hitamnya langit.
Langit
menjadi gelap karena kunjungan kerjamu.
Tetapi
kami tetap selalu bersyukur, berdoa dan bermunajat.
Dihadapan
Tuhan Sang Penciptamu.
Karena
Tuhanlah engkau menjadi berkah, anugerah dan barokah bagi kami
Sang
Khalifah penghuni bumi.
Terima Kasih Tuhan.
Komentar
Posting Komentar