Langsung ke konten utama

MADINAH DALAM TARGET TERORISME
Darmin Hasirun


Menjelang Idul Fitri 1437 H yang bertepatan tahun 2016, Kota Madinah, Arab Saudi, diguncang ledakan bom. Peritiwa tersebut terjadi dekat Masjid Nabawi, Senin (4/7/2016), seperti dilaporkan Al-Arabiya TV dan surat kabar setempat Okaz BB memberitakan peristiwa sebagai aksi bom bunuh diri. (www.dakwatuna.com). Ledakan dekat Masjid Madinah ini diikuti ledakan lainnya di Qatif dan Jeddah (https://news.detik.com).

Kejadian di atas merupakan aksi terorisme yang diciptakan untuk memecahkan persatuan umat islam, suatu tindakan yang tidak manusiawi dan beradab hingga dengan beraninya bom diledakan di kota suci yang telah dijaga umat islam sebagai tempat peribadatannya.

Entah siapa dalang pengeboman ini, sampai sekarang belum ada pemberitaan pengakuan pihak yang bertanggung jawab terhadap tindakan keji tersebut. Suatu tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama islam karena islam tidak pernah mengajarkan tindakan teror, kebencian, bahkan membunuh satu dengan yang lain dalam kondisi damai lebih-lebih korbannya adalah orang islam sendiri.


Sungguh kejam tindakan ini, lebih kejam dari buasnya binatang. Kalau binatang mempunyai insting hanya makan, berkelahi maupun membunuh binatang lainnya, maka tindakan itu masih kategori wajar karena memang sudah kodratnya, tetapi manusia yang mempunyai hati dan pikiran untuk mengenal tindakan baik dan buruk sehingga dapat menghindari keburukan dan melaksanakan tindakan kebaikan. Ternyata karunia Tuhan yang diberikan kepada mereka telah disalahgunakan demi mencapai tujuan yang haram itu dengan membunuh dan melakukan pengeboman secara membabi buta terhadap manusia lainnya.


Tindakan pengeboman dan teror yang selama ini terjadi merupakan hasil atau buah dari kebencian manusia terhadap manusia lainnya, sehingga puncak dari kebencian itu dilampiaskan dengan melakukan tindakan yang tidak manusiawi.

Dalam ajaran islam mengajarkan agar kita selalu toleran, bahkan dilarang membunuh manusia lainnya karena membunuh satu orang manusia sama halnya membunuh manusia lainnya di permukaan bumi. Sebagaimana firman Allah SWT yang mengatakan:

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampau batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi” (QS. Al-Maa’idah ayat 32).

Menurut ayat di atas, memberikan warning (peringatan) sekaligus larangan membunuh manusia lainnya karena hal tersebut jelas-jelas telah melambaui batas, bukankah tindakan melampaui batas itu adalah tindakan penzaliman terhadap diri sendiri dan Allah SWT pasti murka dengan tindakan tersebut.

Inilah hikmah yang perlu diambil agar kita selaku manusia yang beragama berpedoman kepada kitab agama masing-masing sebagai petunjuk jalan hidup sehingga terhindar dari segala sesuatu yang merugikan diri sendiri maupun manusia lainnya serta merugikan masa depannya, bukan berpedoman kepada hawa nafsunya yang menjadikan mereka sesat dalam menempuh perjalanan hidupnya.

Penulis yakin bahwa tidak ada satu agama manapun yang mengajarkan teror dan saling membunuh khususnya islam, karena petunjuk agama lebih mengajarkan keselamatan dan cinta kasih manusia kepada manusia lainnya.

Semoga, kejadian mengeboman di Kota Madinah menjadikan pelajaran baik, bahwa manusia seluruh dunia khususnya umat islam wajib menjauh dari sikap teroris, menjauh dari sifat dengki dan kebencian terhadap manusia lainnya, karena kebencian akan melahirkan ketidakadilan dalam memutuskan dan melakukan tindakan apapun. Damai Manusia, Damai Dunia. Wassalam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...