BERBAGI ILMU MANAJEMEN
PEMENANGAN PILKADA
*Darmin Hasirun*
Tulisan
ini terinspirasi oleh maraknya Pilkada yang dilaksanakan di seluruh Indonesia,
momen ini seharusnya dapat digunakan untuk menguji kemampuan manajemen setiap
calon kepala daerah dalam mengelola sumber daya yang akan menjadi kekuatan untuk
mencapai kemenangan.
Berbicara
politik banyak variabel yang membentuknya seperti strategi, ilmu, kekuasaan,
dan kesejahteraan. Penulis akan memfokuskan pada strategi atau lebih umumnya
manajemen pemenangan. Tidak ada rumus baku dalam pemenangan pasangan calon
untuk menduduki kursi nomor 1 (satu) di daerah, tetapi ada prinsip-prinsip dan
persiapan yang harus dilakukan oleh tim. Yang perlu dipersiapkan diantaranya
kekuatan finansial, dukungan, sumber daya tim dan akses untuk mencapai
lini-lini yang paling sulit dijangkau, misalnya restu mendapatkan surat
keputusan dari salah satu partai sebagai perahu dalam Pilkada dan mendapatkan
dukungan rakyat secara massif, terstruktur dan terencana dengan baik.
Penulis
melihat ada banyak kelemahan yang sering dialami oleh para calon menuju pintu
kemenangan diantaranya tim yang tidak kompak dan kurang kreatif, pemanfaatan
media yang belum maksimal, finansial yang terbatas, kurang harmonis dan
miscomunikasinya pasangan calon, bahkan kadang menimbulkan konflik kepentingan
(conflik of interest) antar pasangan
kandidat.
Jikalau
hal tersebut di atas terjadi, berarti ada yang tidak beres dalam manajemen
kelembagaan tim, oleh karena itu perlulah menata kerapian dan kekompakan tim
agar tetap solid dan bekerjasama mewujudkan kemenangan saat Pilkada nanti.
Para
tim harus mulai mengkroscek dulu tahapan – tahapan yang selama ini dilakukan
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, finansial, evaluasi dan
kebehasilan. Ini adalah petunjuk umum yang perlu dilakukan oleh tim agar
pekerjaan rapi dan terstruktur.
Dalam
perencanaan harusnya ada tim khusus yang menyusun strategi perencanaan yang akan
dilakukan kedepannya, dalam penyusunan strategi ini selalu timbul pertanyaan “apa
yang perlu dilakukan, kapan, dimana, dan bagaimana menyelesaikannya”. Membuat
isu-isu dalam tahapan perencanaan sangatlah penting untuk mengukur tingkat
respon masyarakat terhadap calon yang akan diusung nanti, tidak perlu khawatir
isu tidak sedap yang diperbincangkan oleh para lawan karena itu adalah
kesempatan untuk meraih simpati dan perhatian masyarakat, inilah yang disebut Manajemen
Isu. Ada nasehat yang paling penting dalam tahap perencanaan ini bahwa
“perencanaan yang baik akan mengantar tim menuju kesuksesan yang baik, jikalau
perencanaan para tim gagal maka yakin dan percaya mereka sedang merencanakan
kegagalannya sendiri”.
Dalam
pengorganisasian ada banyak yang harus dibentuk bukan sekedar membentuk panitia
seperti panitia pernikahan, ingat manajemen politik berbeda dengan manajemen
lainnya. Ada tim-tim yang nantinya akan memudahkan pergerakan menuju jalan
kesuksesan. Beberapa diantara yang dibentuk adalah tim ahli, tim riset dan
litbang, tim pengumpul dana, tim kampanye dan publikasi media, tim penggalang
massa, tim penghubung partai, tim debat, tim pengamat, tim pengumpul suara, tim
cyber (tim pembuat blog, group facebook, twitter atau sejenisnya sekaligus
menyebarkan dan menangkal isu-isu di dunia maya) dan masih banyak lagi.
Pada
tahapan penggerakan yaitu menggerakan seluruh tim yang sudah dibentuk, baik
bekerja fokus pada tugasnya atau bekerja sama (tim work) untuk saling membantu
satu dengan yang lain, diperlukan peran komunikasi dan komando yang nantinya
akan satu arah perintah yang harus dipatuhi sehingga dapat terarah, jikalau
semua tim bergerak dan berdaya maka akan mempermudah penyelesaian misi atau
tugas yang harus diembang. Setiap tugas yang ada harus ada koordinator tim yang
bekerja melakukan pengawasan, pembinaan dan menjaga kekompokan tim agar tetap
bekerja sesuai dengan rencana. Ada pesan yang baik dalam tahapan ini bahwa
“setiap pekerjaan jikalau dilakukan bersama-sama, maka akan semakin ringan, sebaliknya
semakin berkurang kekompakannya maka semakin berat penyelesaian tugas”.
Tahapan
finansial adalah mengumpulkan pundi-pundi keuangan dari berbagai pihak termasuk
rakyat yang mendukung calon tersebut, ada banyak bukti bahwa kekuatan finansial
dari rakyat sangatlah efektif mendorong calon agar menang dalam Pilkada.
Semakin kuat dukungan finansial kepada kandidatnya maka semakin kuat pula
kepercayaan rakyat kepada kandidatnya, sebaliknya semakin lemah dukungan
finansial rakyat kepada kandidatnya maka semakin tipis pula kepercayaan rakyat
terhadap kandidatnya, bisa jadi orang-orang yang mengaku relawan menjadi benalu
yang menghisap uang-uang para calon, maka berhati-hatilah. Yang perlu
diperhatikan adalah kekuatan finansial yang dimiliki oleh pasangan calon bukan
untuk disebarkan kepada masyarakat sebagai money politic, tetapi fokus
memfasilitasi kesiapan tim dan penyediaan fasilitas lainnya untuk mendukung
promosi pasangan calonnya.
Tahapan
evaluasi dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tahapan yang ada, ada
analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kerja tim yaitu analisis capaian,
tantangan, kelemahan dan kekuatan yang dipetakan agar saling berkesinambungan
dan terjaga kekompakan tim tersebut. Evaluasi bukan digunakan untuk saling
menyalahkan antara satu dengan yang lain tetapi saling menutupi kelemahan satu
dengan yang lain. Ditahap ini pula diperlukan kejernihan, kecermerlangan,
kreativitas dan inovasi yang dijadikan sebagai peluang kekuatan kedepan.
Tahapan
keberhasilan adalah tahapan akhir yang harus dipersiapkan oleh para tim atas
kemenangan meraih suara terbanyak atau mendapatkan dukungan dari rakyat. Tahap
ini akan sukses jikalau beberapa tahapan sebelumnya dilaksanakan dengan baik
dan rapi.
Renungan
1.
Kebaikan
tidak terstruktur akan dikalahkan oleh kejahatan terstruktur, begitupula figur
yang baik akan dikalahkan oleh figur yang berwatak buruk hanya karena
manajemen.
2.
Uang
banyak, jikalau tidak dikelola dengan baik maka bagai “membuang garam di lautan
hasilnya nol”, begitupula figur yang mempunyai kemampuan finansial akan gagal
di tengah jalan, jikalau tidak dikelola dengan baik.
3.
Setiap
usaha harus dijiwai dengan penuh, siapa yang tidak mempunyai jiwa disitu, maka
tunggulah kegagalan.
Demikian,
semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat untuk suksesi kemenangan. Semoga
bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar