Langsung ke konten utama

KEKUASAAN DAN KESEDERHANAAN *Darmin Hasirun*



Judul di atas penulis dapat dari pertanyaan teman saat sedang duduk asyik setelah santap siang di Kecamatan Pasarwajo kemarin. Teman tersebut mempertanyakan kepada kami, adakah satu teori yang memecahkan bahwa kekuasaan itu identik dengan kesederhanaan, misalnya pejabat publik dalam hal ini presiden, menteri atau kepala daerah yang mempunyai kekuasaan tetapi hidupnya sederhana? Terdiam sejenak kami berpikir, hingga keluar dari mulut teman lain memberi jawaban “ada pak, kalau di luar negeri itu ada presiden yang miskin tetapi kalau di Indonesia, kayaknya saya belum lihat ada pejabat yang hidup sederhana alias kaya-kaya (sambil tersenyum)”.

Penulis pun memberikan jawaban “kalau dulu itu banyak pemimpin atau pejabat yang hidupnya sederhana”. Hingga rekan yang bertanya tadi memberi bantahan bahwa “kalau dulu memang ada karena masih idealis dan kondisi yang serba kekurangan, tetapi sekarang kayaknya tidak ada lagi khususnya di negara kita (Indonesia)”. Akhirnya kami terdiam dan tersenyum tak melanjutkan lagi diskusi tersebut..!

Cerita singkat di atas memberikan pelajaran buat penulis dan pembaca yang budiman, bahwa seharusnya ada korelasi (hubungan) yang kuat antara kekuasaan dan kesederhanaan hidup seorang pejabat zaman sekarang. Dalam pikiran jernih dan positif penulis berkeyakinan pasti ada minimal satu atau dua pejabat yang hidup sederhana. Tuhan itu Maha Adil bahkan dalam kondisi masyarakat jahiliah pun ada orang-orang yang berakhlak baik. Orang beragama juga ada yang hidupnya memegang teguh nilai-nilai agamanya dan ada pula yang menjual nilai-nilai agama hanya untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Ada koruptor adapula anti koruptor, ada miskin dan ada pula kaya. Sama halnya dengan kondisi alam ada malam ada siang, ada pasang ada surut, dan seterusnya.

Hidup sederhana bukanlah hidup miskin, meskipun kemiskinan identik dengan kesederhanaan. Orang kaya bisa juga disebut sederhana. Sederhana lawan katanya adalah boros. Hidup boros inilah yang selalu merugikan diri, keluarga, lingkungan bahkan negara akan rugi hanya karena sikap konsumerisme yang tidak sebanding dengan sikap produktif pejabat atau masyarakat. Ada pepatah klasik tentang hidup boros “besar pasak daripada tiang” artinya lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan.

Menurut M.Nashihin Hasan mengatakan hidup sederhana artinya sikap yang memandang segala sesuatu secara wajar, tidak berlebih-lebihan, sesuai dengan tempat dan fungsinya.

Pejabat sederhana dalam pemikiran penulis adalah pejabat yang hidup tidak boros (hemat), makan seadanya, tidak ambisi menuntut jabatan, berpakaian ala kadarnya (tidak pamer) dan mengabdikan diri sepenuhnya untuk negeri.

Jikalau indikator di atas dijadikan barometer untuk mengukur hidup sederhana maka pasti ada, hanya kurang terpantau oleh media karena pemberitaan yang sering didengar hanya pejabat yang mempunyai harta melimpah, tidak bayar pajak, bahkan koruptor alias perampok uang rakyat.

Penulis berkeyakinan bahwa pejabat-pejabat dalam hal ini presiden, menteri, kepala daerah ataupun anggota DPR, masih ada moral-moral yang baik, meski mereka berada di balik layar.

Allah SWT memberi nasehat sekaligus peringatan dalam Kitabnya nan Suci sepanjang zaman, mengatakan:
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur, Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui, Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu) (Qur’ar Surat At Takaatsur ayat 1-8).

Dua firman Allah SWT di atas telah memberikan pesan moral bahwa hidup boros akan dapat memberikan kerugian bagi kita di Dunia maupun Akhirat nanti (Nauzubillah min zalik)

Mari biasakan hidup sederhana mulai dari yang terkecil, diri kita sendiri dan sekarang, hiduplah sesuai kebutuhanmu bukan sesuai keinginanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...