Langsung ke konten utama

KAPOLDA TURUN TANGAN DALAM KESEPAKATAN DAMAI (Rekonsiliasi Pasca Konflik Bone-Bone, Tarafu dan Wameo) *Darmin Hasirun*



Malam ini, Rabu tanggal 24 Agustus 2016 adalah momentum bersejarah bagi warga Kelurahan Bone-Bone, Tarafu dan Wameo Kecamatan Batupoaro Kota Baubau karena pertama kali Bapak Kapolda Sultra, Brigjen Pol. Drs. Agung Sabar Santoso, SH,MH menempatkan diri bertemu dengan warga tiga kelurahan. Terlihat para pejabat Pemerintah Kota Baubau, pemerintah Kecamatan Batupoaro, Pemerintah Kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, aparat kepolisian, tentara, serta masyarakat di tiga kelurahan.

Pertemuan ini diadakan di perbatasan Kelurahan Tarafu dan Bone-Bone dengan memakai badan jalan yang menghubungkan antar tiga kelurahan sehingga harus diblokir demi kelancaran jalannya acara pertemuan antara Kapolda dan masyarakat.

Tujuan dari pertemuan ini tentunya berhubungan dengan upaya damai warga yang sudah beberapa tahun belakangan ini masih bertikai. Suasana pengunjung yang memadati tenda serta aparat keamanan berpakaian seragam terlihat sedang berjaga-jaga sepanjang jalan. Oleh karena kondisi jalan diblokir oleh pihak kepolisian maka kendaraan-kendaraan harus memutar balik mencari jalan lain.

Semoga dengan kedatangan Bapak Kapolda dapat menjadi langkah konkret guna menyelesaikan segala pertikaian yang selama ini menjadikan warga ketakutan, was-was, bahkan merasa diteror oleh perilaku orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Dengan adanya pertemuan ini pula diharapkan bukan hanya sekedar ceremonial tetapi harus menjadi strategi penuntasan akar permasalahan konflik. Bagi masyarakat, aparatur pemerintah, dan pihak kepolisian agar selalu bersinergis dan bekerjasama secara berkesinambungan demi mewujudkan daerah yang aman, tentram dan damai.

Damai itu Indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...