Langsung ke konten utama

TOM AND JERRY (Drama Penetapan Tersangka Gubernur Sultra oleh KPK) *Darmin Hasirun*



Anda pasti pernah nonton Film Kartun Tom and Jerry, ternyata kisah dua mahluk ini mempunyai persamaan dengan kisah penetapan tersangka Gubernur Sultra oleh KPK RI. Untuk mengetahui lebih jauh, silahkan simak tulisan di bawah ini.

Pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus 2016 KPK menetapkan Nur Alam (Gubernur Sultra) sebagai tersangka karena menerbitkan SK perizinan pertambangan di Sulawesi Tenggara. Ia diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang (abuse of power) untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, dengan mengeluarkan SK Persetujuan Pencadangan Wilayah Pertambangan, Persetujuan Usaha Pertambangan (IUP), dan SK Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT Anugerah Harisma Barakah (AHB). Perusahaan ini melakukan penambangan Nikel di Kabupaten Buton dan Bombana, Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu menurut La Ode Muhammad Syarif (Wakil Ketua KPK) bahwa Bupati Buton dan Bombana akan dimintai keterangan oleh penyidik dalam kasus yang menjerat orang nomor satu (1) di Sultra Ini.

Berita ini cukup menggemparkan dunia media dan masyarakat Sultra setelah sekian lama mendengarkan kabar bahwa beliau mempunyai rekening gendut yang pernah diusut Kejaksaan Agung tahun 2012 lalu, dengan dugaan ada aliran uang yang diterima oleh Nur Alam dari Richcorp International Limeted perusahaan di Hongkong, perusahaan ini sering membeli nikel dari PT. Billy Indonesia di Konawe Selatan dan Bombana.

Cerita penetapan tersangka Gubernur Sultra (Nur Alam) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan penulis pada Film Kartun Tom And Jerry, sejak kecil penulis sering nonton kartun yang satu ini. Tom and Jerry selalu bercerita tentang upaya pengejaran seekor tikus bernama Jerry oleh seekor kucing bernama Tom, yang lucu dari film ini adalah kucing selalu kalah dengan tikus yang berukuran kecil dan cerdik itu. Ceritanya sangat kontradiktif dengan dunia nyata, di alam nyata kucing selalu mengalahkan tikus, tetapi di film ini kucing sering kalah dengan tikus tersebut.

Dalam dunia nyata hewan (tikus) ini memiliki sifat rakus dengan makanan, kadang terlihat menggigit sandal, selang air, kardus dan benda-benda lainnya hingga rusak, cara kerjanya dengan memasuki rumah-rumah warga melalui lubang yang dibuatnya. Sama halnya dengan oknum pejabat yang suka memakan uang rakyat dengan berbagai macam jalan, ada melalui jalan proyek, jalan tambang, jalan bantuan sosial, jalan pembangunan ini dan itu. Semuanya itu adalah lubang-lubang para tikus untuk melahap habis kekayaan alam demi kepentingan dirinya maupun kelompoknya, tetapi gambaran ini berlaku untuk para koruptor yang terbukti secara hukum mencuri uang rakyat.

Sekarang ini KPK sedang bekerja menerkam para terduga koruptor yang berkeliaran memakan uang rakyat. KPK pada dasarnya punya cara yang sangat baik menelusuri jejak-jejak para koruptor tersebut. Sistem kerja yang rapi menangkap koruptor hampir sama pula kerjanya dengan kucing dalam menangkap tikus yaitu tidak mudah melepaskan mangsa-mangsanya dari jeratannya, sampai mangsanya tidak berkutik.

Hal berbeda dengan cerita kartun Tom and Jerry, Tom selalu kalah dengan kecerdikan Jerry tersebut sehingga selalu lepas dari kejaran Tom yang ingin memakannya, bahkan Tompun selalu kewalahan mengejar Jerry, kadang sang kucing terkena dengan jebakannya sendiri alias Senjata Makan Tuan sehingga Jerry terlihat senang dan santainya mempermainkan Tom. Bukanlah hal yang asing mendengarkan dan melihat Kucing Tom sendiri mengangkat bendera penanda bahwa “dia menyerah”.

Dibalik penangkapan Nur Alam di atas, menimbulkan tanda tanya dan berdebatan dari para pendukung dan lawannya yang selama ini mengincarnya, tetapi pemandangan yang cukup aneh, terlihat diberbagai media masyarakatnya sendiri malah banyak mendukung langkah KPK menetapkan mantan Ketua DPW PAN Sultra tersebut sebagai tersangka, bahkan banyak yang mendoakan agar dijebloskan dalam penjara.

Disisi lain banyak juga yang mensupport beliau agar tidak masuk dalam bui, dengan alasan bahwa beliau mempunyai prestasi yang membanggakan daerah sehingga sangat disayangkan jikalau dia menjadi tersangka, selama 3 (tiga) tahun belakangan ini laporan keuangan Provinsi Sultra oleh BPK RI dinilai WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), dan banyak prestasi lainnya yang ditorehkan diantaranya pernah meraih Penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan penghargaan tertinggi diberikan karena telah berjasa diberbagai bidang dalam meningkatkan keutuhan, kelangsungan, kejayaan dan pembangunan bangsa dan negara. Beliau juga pernah mendapatkan tiga Satyalancana yaitu Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi, Pembangunan Wirakarya Bidang Pertanian dan Bidang Keluarga Berencana. Deretan prestasi-prestasi yang telah ukirnya kini bernoda hitam setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka.

Jikalau kita kembali pada cerita Tom dan Jerry sebelumnya, maka hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi kedepannya, Pertama Jerry lepas dari jeratan Tom (tidak ada bukti pelanggaran hukum), atau Jerry sendiri tidak lolos dari cengkaraman Tom tersebut (ada bukti-bukti pelanggaran hukum).

Banyak yang berharap dari kejadian yang menimpah Gubernur Sultra (Nur Alam), agar masuk di bui dan banyak pula yang berdoa agar tidak masuk di bui. Bagi penulis membudayakan Asas “Praduga Tak Bersalah (Presumtion of Inno-Cent) menunggu keputusan pengadilan adalah jalan terbaik, seperti yang tercantum dalam penjelasan umum KUHP butir ke-3 huruf c yaitu: “setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dana atau dihadapkan di muda sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya keputusan pengadilan yang nyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap”.

Mari kita menunggu sambil mengamati perkembangan episode selanjutnya, apakah ada mangsa-mangsa lain yang ikut terjerat atau memang Tom tidak mendapatkan mangsa apa-apa seperti halnya dalam Film Kartun Tom and Jerry.. Semoga perkembangan kasus ini memberikan hasil yang terbaik demi penegakan hukum dan keadilan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...