Mungkin
bagi anda, judul di atas terasa lucu untuk dibaca, orang
dewasa peminat film kartun. Heheheh. Sebenarnya nonton film kartun adalah kebiasaan saat kecil dan terbawa-bawa setelah dewasa, bedanya waktu kecil banyak nonton berbagai macam kartun tetapi setelah dewasa hanya bisa menonton kartun tertentu saja.
Siapa
yang tidak kenal dengan tokoh anime Jepang ini..? Namanya Naruto. Komik Naruto
sempat menjadi komik paling terlaris di Jepang tahun 2008 dan di Indonesia
tahun 2015. Bagaimana tidak, kartun yang menyuguhkan cerita sangat misterius,
penuh tanda tanya, perbedaan karakter dan kemampuan para tokoh pemain
didalamnya sangat menginspirasi para pembaca komik atau penonton filmnya mulai
dari kalangan anak, remaja sampai tua.
Naruto
adalah sebuah serial manga karya Masashi Kishimoto yang diadaptasikan menjadi
serial anime. Manga Naruto bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, seorang
ninja yang superaktif, periang, dan ambisius ingin mewujudkan keinginannya
untuk mendapatkan gelar Hokage (Pemimpin dan Ninja Terkuat di desanya
(Wikipedia.Org, 2016).
Di
usia saya yang tidak lagi remaja ini, memang cukup aneh jikalau ada yang
mendengarkan atau membaca bahwa saya suka nonton kartun Naruto yang identik
dengan tontonan anak. Tak dapat dipungkiri bahwa saya paling suka dengan kartun
yang satu ini, ini bukan masalah jiwa kekanak-kenakan tetapi masalah nilai-nilai
yang didapatkan dari alur ceritanya yang cukup panjang, bahkan sampai sekarang
pun belum selesai filmnya diputar di layar TV.
Selama
nonton kartun ini, ada perubahan cara pandang yang dapat jadikan sebagai pelajaran
sehari-hari. Cara memandang dunia ini dengan segala tantangan dan rintangan
yang dihadapi bahwa hidup harus penuh optimis.
Menyukai
Naruto bukan tanpa alasan, bukan pula alasan bahwa saya peminat kartun. Saya
bukanlah peminat kartun karena umur yang semakin hari semakin dewasa.
Alasan
menyukai film ini adalah nilai – nilai yang terkandung di dalam ceritanya
memberikan motivasi hidup, baik dalam pergaulan sosial, mendapatkan tujuan, dan
membela kebenaran. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan beberapa nilai yang
dapat dijadikan inspirasi bagi para pembaca.
1. Tekad
Kuat
Dalam menggapai tujuannya, Naruto harus menerobos
segala tantangan dan halangan yang didapatkannya. Bahkan permasalahan yang ada
menjadi motivasi bagi dia untuk keluar mendapatkan jalan keluar. Tidak ada yang
bisa menghalanginya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat
desa. Dengan tekad yang kuat dia sangat yakin bahwa inilah jalan hidupnya,
jalan kebenaran menuju kesuksesan.
2. Jiwa
Solidaritas Tinggi
Karakter Naruto sangatlah menyentuh etos
kerja orang-orang Jepang yang lebih mengandalkan kekuatan kebersamaan ketimbang
egoisme. Jiwa solidaritas akan memberikan kemudahan baginya untuk bersama-sama
menyelesaikan masalah di desa tersebut.
3. Menjaga
Amanah
Naruto merupakan sosok seorang pahlawan
yang selalu memegang amanah dari masyarakat. Setiap tindakannya selalu
berdasarkan laporan permasalahan masyarakat atau perintah dari Hokage (Pemimpin
Desa). Tidak ada janji yang dia ingkari, karena menurut dia janji wajib
ditepati untuk membuktikan bahwa dia adalah calon pemimpin desa.
4. Mandiri
Saat kelahirannya
merupakan waktu yang sangat menyedihkan, kedua orang tuanya meninggal saat dia
dilahirkan. Kondisi yatim piatu tidak menjadikannya sebagai peminta-minta,
manja, dan berputus asa. Dia selalu membuktikan bahwa dia tidaklah sendiri
karena masih banyak teman-teman, para guru, dan penduduk desa yang selalu
mencintainya. Kemandiriannya menjadikanya sebagai manusia yang tumbuh dewasa
dan penuh jiwa humanis.
5. Kerja
Keras
Kemampuan/kehebatan yang didapatkannya
bukan hanya terlahir dari bakat ayahnya sebagai mantan Hokage (pemimpin desa)
tetapi harus bekerja keras. Inilah yang membuktikan bahwa kesuksesan bukan
terlahir dari keturunan (gen) tetapi kerja keras tanpa henti dan putus asa.
6. Mengedepannya
Kepentingan Rakyat
Jiwa solidaritasnya membentuk pribadi dan
prinsip hidupnya untuk menjadi pemimpin yang selalu menyelamatkan penduduk,
jauh dari sifat egois dan dia tumbuh besar karena dukungan dan cinta kasih dari
orang-orang disekitarnya.
7. Suka
Memaafkan
Dalam kehidupannya selalu diliputi oleh
bayang-bayang incaran lawan yang setiap saat bisa mencelakakan dia. Banyaknya
orang-orang yang mengkhianati rakyat, berbuat jahat kepada rakyat, meneror
rakyat, dan segala kejahatan lainnya, tidaklah menjadikan dia dendam kepada
lawannya. Dia lebih mengepankan tugas perdamaian, mengingatkan musuhnya agar
menempuh jalan kebaikan dan selalu memaafkan lawannya demi tercipta desa yang
aman dan tentram.
Inilah
nilai-nilai yang dimaksudkan di atas, dan kiranya para pembaca budiman dapat
menerapkannya dalam kehidupan pribadi, keluarga, bangsa dan negara demi
kemajuan dan kesejahteraan rakyat di masa depan. Trim’s.
Komentar
Posting Komentar