Langsung ke konten utama

KOTA BAUBAU, RINDU DENGAN PEMBANGUNAN..! *Darmin Hasirun*



Kota Baubau merupakan salah satu kota yang berada di Propinsi Sulawesi Tenggara, dengan keindahan alamnya yang masih terjaga serta mempunyai daya tarik tersendiri bagi turis domestik maupun manca negara, disamping itu daerah ini mempunyai kekayaan budaya yang tidak kalah bersaing dengan daerah lain, maka pantaslah disebut Kota Pusat Kebudayaan Buton.

Kekayaan alam dan budaya yang ada terus dibangun dengan berbagai kebijakan yang dapat mempercepat proses pembangunan baik pembangunan manusia maupun infrastruktur, yang nantinya akan berdampak pada optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya yang ada dan tersebar di seluruh kawasan daerah ini.

Pada masa pemerintahan MZ Amirul Tamim dua periode sejak terbentuknya Kota Baubau sebagai daerah otonom yang sudah berpisah dengan Kabupaten Buton, telah banyak mengubah wajah kota dari kumuh menjadi tertata cukup rapi, pembangunan infrastruktur jalan, obyek pariwisata, gedung perkantoran, pengembangan kawasan hunian warga dengan membangunan akses jalan, pemberdayaan masyarakat dengan berbagai bantuan baik yang berasal dari tingkat pusat maupun daerah seperti program Blockgrant, PPMK, PNPM Mandiri Perkotaan dan lain sebagainya, reklamasi pantai, pembangunan Rusunawa, pembangunan jalan baru di kawasan Palagimata berdampak pada pembangunan perumahan warga tidak lagi terkonsentrasi dan menumpuk di sekitar pesisir pantai, promosi wisata alam dan budaya sampai pada tingkat dunia dengan mendatangkan para investor dari berbagai negara salah satunya adalah Korea Selatan, banyaknya kebijakan yang bersifat inovatif menjadikan kota ini berkembang cukup pesat dibandingkan dengan daerah lain seperti Kota Kendari, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi dan daerah lainnya di wilayah Sultra.

Dengan berbagai pembangunan inovatif maka dapat membuka mata dan pikiran masyarakat Kota Baubau tentang rancangan pembangunan yang sinergis, maju dan berkelanjutan, bagaimana tidak. Figur Amirul Tamin ternyata mempunyai latar belakang dengan disiplin ilmu yang ditekuninya di bidang manajemen perkotaan, ternyata melahirnya berbagai ide-ide terbarukan pada masanya.

Siapa yang menyangka Kota Baubau akan berubah seperti ini? inilah yang sering didengar dari ucapan orang-orang yang saya temui, banyak warga dari luar Kota Baubau menaruh kekaguman pada perkembangan daerah ini karena pemimpinnya yang berjiwa inovatif, kreatif dan moderat. Hal ini seperti ungkapan dalam manajemen bahwa “kemajuan organisasi sangatlah ditentukan oleh pemimpin organisasinya” semakin baik pemimpinnya maka organisasinya cenderung baik begitupula sebaliknya semakin bobrok pemimpinnya maka semakin bobrok pula organisasinya.

Masih teringat saat Amirul Tamim memimpin daerah ini, hampir setiap malam minggu ada kegiatan hiburan di Pantai Kamali bahkan kadangpula dalam satu minggu diadakan 2 atau 3 kegiatan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta, ormas, ataupun kegiatan kampus. Saya mempunyai pengalaman 8 tahun lalu pernah  izin memakai lokasi pantai kamali, ternyata banyak pihak yang memakai lokasi ini untuk event-event.

Lain dulu lain sekarang, ini ungkapan yang cocok untuk gambaran lokasi pantai kamali sekarang bukan hanya menjadi tempat hiburan tetapi tempat hiburan plus pasar malam yang diperuntukan untuk para pedagang kaki lima. Saya tidak sedang mempermasalahkan aktivitas pasarnya, tetapi kegiatan hiburan terkesan mulai meredup karena bercampur aduknya antara lokasi hiburan dan pasar malam, ini diduga disebabkan penataan ruang yang masih setengah hati sehingga nampak semrawut, tidak teratur dan sesak. Jikalau lokasi ini ditata dengan baik dengan kebijakan Pemkot yang mengatur penempatan PKL terpisah dengan tempat hiburan maka yakin pasti akan teratur, rapi dan indah.

Dewasa ini kita menyaksikan diberbagai tempat, dari ujung timur sampai ujung barat Kota Baubau terasa sepi dengan pembangunan, rasanya rindu dengan pembangunan masa lalu yang pernah dicontohkan oleh pemerintah sebelumnya. Kini kita melihat pembangunan drainase yang semakin diperlebar dan diperpanjang tetapi manfaatnya terkesan belum terlihat karena saat musim hujan dibeberapa wilayah masih berlangganan banjir seperti simpang empat SMA Negeri 2 Baubau dan di depan kantor KPUD lama (Kelurahan Lamangga), pembangunan taman sehati di Kecamatan Sorawolio yang sudah dihuni oleh monyet dan binatang sejenisnya, nampak revitalisasi Pasar Wameo yang sudah diprogramkan beberapa tahun belakangan ini tetapi kondisi pasar semakin lesuh tidak bertenaga yang berdampak pada perputaran roda perekonomian jadi mandek, tersumbat dan membuat pening kepala. Pertanyaannya apakah tidak ada pembangunan? Jawabannya ada tetapi masih seputar perbaikan jalan, pengadaan genset, pembangunan toilet umum pantai kamali, toilet lapangan lembah hijau, toilet taman kotamata, toilet taman pantai kamali dan pembangunan yang berskala kecil lainnya (sumber lpse.baubaukota.go.id).

Teringat dengan apa yang dikatakan oleh Walikota AS Thamrin bahwa Kota Baubau tidak perlu membangun mercusuar, yang kita bangun adalah manusianya. Sekarang apakah pernyataan itu terbukti benar? jikalau melihat fakta yang ada maka bisa jadi pertanyaan ini menjadikan masyarakat semakin ragu dengan komitmen dan konsistensinya dalam pembangunan yang dipernah diucapkannya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPK) Kota Baubau terus meningkat dari tahun 2010 sebesar 70,60, tahun 2011 sebesar 71,11, tahun 2012 sebesar 71,65, tahun 2013 sebesar 72,55 dan tahun 2014 sebesar 73,13 (sumber BPS Kota Baubau). Sayangnya peningkatan pembangunan manusia secara kuantitatif berbanding terbalik dengan fakta kualitatif seperti tingkat tawuran atau konflik yang semakin tinggi, pembunuhan yang semakin meresahkan warga, masih banyaknya anak-anak jalanan yang meminta-minta di tempat-tempat umum, premanisme, para pencopet, juru parkir liar, dan lain-lain.

Apakah masyarakat mempercayai data angka-angka atau fakta di lapangan? Tentu jawabannya masyarakat lebih melihat fakta ketimbang data. Inilah yang seharusnya menjadi tugas pemerintah, jikalau pemerintah Kota Baubau fokus dan konsisten membangunan manusia maka harus ditunjukan perubahan yang signifikan bukan hanya pada angka tetapi kualitas sumber daya manusianya yang harus seimbang pula.

Masyarakat Kota Baubau rindu dengan pembangunan, bukan hanya membangun secara tambal sulam atau mengekor pada kebijakan lama, tetapi harus ada kebijakan terbarukan yang bisa lebih baik lagi dalam menciptakan pembangunan segala sektor. Inilah yang dinanti-nantikan selama ini dan harus menjadi tugas utama kebijakan kepala daerah. Seharusnya pemerintah khususnya Walikota Baubau lebih giat lagi membuat terobosan-terobosan terbarukan dan berskala besar sehingga pembangunan segala sektor semakin melejit dan bergairah, bukan membuat contekan pembangunan yang berdampak pada tingkat kekecewaan/tidak ketidakpuasan masyarakat terhadap pembangunan sekarang.

Pembaca yang budiman, khususnya aparatur pemerintah Kota Baubau, mari kita bergegas membangun daerah ini, semakin hari semakin giat, semakin hari semakin tinggi etos kerjanya, contohilah aparatur Jepang dan Korea Selatan yang membangun negara/daerahnya karena mereka menganggap kerja kerasnya mengantarkan pada pembangunan peradaban yang gemilang, kejayaan negara dan balasan surga akan kebaikannya. Trim’s.

Selasa, 27 September 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL DARMIN HASIRUN

  CURRICULUM VITAE     CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap   Darmin Hasirun, S.Sos., M.Si . Tempat Tanggal Lahir   Bone-Bone, 10 Juli 1985 Jenis Kelamin   Laki-Laki (L) Pekerjaan   Dosen Agama   Islam Alamat   Lorong Hatibi, Kelurahan Tanganapada, Kecamatan Murhum Kota Baubau , Provinsi Sulawesi Tenggara . Hobi   Membaca, Meneliti, Menulis, Mengajar, Traveling dan dan Diskusi Alamat Email (Pribadi)           darmin.hasirun@gmail.com Kontak Person   0852 1370 8268   Riwayat Pendidikan dan Karya Ilmiah Jenjang Pendidikan Nama Institusi / Program Studi Tahu...

HANYA HITUNGAN JAM KAWASAN ELIT LOS ANGELES RATA DENGAN TANAH

Berita mengejutkan datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat tepatnya di kawasan elit Los Angeles Distrik Pacific Palisades, Negara Bagian California dilanda kebakaran sangat besar dan sulit dipadamkan (Selasa pagi, 7 Januari 2025). Angin Santa Ana yang sangat kuat dengan kecepatan hingga 129 km/jam terus menggila mendorong api melahap setiap bangunan dan sarana yang dilewatinya, ditambah kekeringan yang berkepanjangan serta rumah-rumah elit yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu yang mudah terbakar menjadikan kebakaran kian menyebar dengan sangat cepat, bahkan para petugas kebakaran tidak mampu mengatasinya. Kebakaran hebat ini mengakibatkan Los Angeles rata dengan tanah, lebih dari 10.000 bangunan perumahan, fasilitas bisnis dan sarana lainnya bah hilang ditelan bumi. Dilansir di website Kompas.com dengan judul berita “Kebakaran Los Angeles Jadi Bencana Termahal di AS, Kerugian Sudah Mencapai Rp.2.121 Triliun” (11/01/2025), bahkan pada situs berita Sindonews.com menulis tajuk...

FIPH MENYELENGGARAKAN TALKSHOW “PEMBATASAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDI, SIAPA YANG DIUNTUNGKAN?”

  Maraknya aksi penimbunan BBM, monopoli pembeliannya, permainan harga BBM bersubsidi, antrian panjang hingga berdampak pada konsumsi BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Kondisi seperti ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap manajemen pendistribusian BBM bersubsidi. Disisi lain BBM bersubsidi yang seharusnya dirasakan langsung masyarakat miskin dengan   harga yang terjangkau tetapi fakta di lapangan menunjukan sebaliknya yaitu BBM bersubsidi malah dimonopoli oleh para pengecer dengan menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi agar dapat menampung BBM dalam jumlah besar. Para pengecer ini yang notabene tidak mempunyai izin usaha resmi terkait penjualan BBM bersubsidi terkesan kurang diawasi oleh pihak Pertamina maupun Kepolisian. Hal ini diduga ada permainan antara pihak SPBU dan para pengecer yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat lain. Alhasil banyak Pertalite dalam bentuk botolan dijual bebas sepanjang jalan den...