Tulisan
ini terinspirasi oleh pertandingan sepak bola pada Piala Eropa 2016 yang baru
saja selesai, dan PORTUGAL berhasil mengalahkan tuan rumah PERANCIS 1-0. Untuk
lebih jelasnya kita dapat membaca gambaran antara sepak bola dan politik
Pilkada di bawah ini.
Olahraga
bola merupakan satu-satunya olahraga yang paling spektakuler dan bergengsi di
bumi ini diantara olahraga lainnya. Semua yang berhubungan dengan olahraga ini
tidak luput dari mata para penggemarnya serta media massa, mulai dari kostum
yang dipakai oleh para pemain, bendera kebangsaan/klub, para pelatih,
penggemar, sponsor, pelatih, sampai gaya para pemainnya yang sangat stylish,
elegan dan mewah. Bahkan para penggemarnya pun membentuk komunitas tersendiri
hingga dapat mengetahui perkembangan berita, kabar, dan rencana yang menjadi
agenda kedepannya.
Sepak
bola merupakan magnet yang sangat kuat menarik minat orang-orang di semua
kalangan, tak mengenal strata, negara, suku, bahkan dalam kondisi perang pun
tak berpengaruh dengan pertandingan olahraga ini. Semuanya berteriak, bersorak,
mendukung, gregetan, sedih, gembira dan segala perasaan dalam diri bercampur untuk
memeriahkan pesta bola tersebut. Saat berbicara tentang sepak bola segalanya
mencair, rileks dan tegang menyatuh menjadi kekuatan support dan sportivitas.
Semua mata tertuju dan fokus kepada para pemain dan bolanya, apakah bolanya
akan menggelinding di gawang lawan atau gawang klub/negara idamannya.
Hal
berbeda dengan Pemilihan Kepala Daerah yang membuat pikiran jadi carut marut,
kepentingan, pembohongan, pelanggaran, main suap menyuap, dan cara-cara yang
terkesan keluar dari aturan yang berlaku. Para penggemar Pilkada pun bersorak
saling mencaci dan menghina yang jauh dari etika support dan sportivitas,
saling menjegal, menjatuhkan, merendahkan, gossip, dan lain sebagainya. Hingga
akhirnya politik menjadi permainan yang sangat membosankan di seluruh dunia.
Inilah realita yang terjadi sehingga banyak orang yang tidak suka dengan politik
meski mereka berada dalam lingkaran atau menjadi pemain politik tersebut.
Berdasarkan
ilustrasi di atas, penulis akan mencoba menggambarkan bagaimana nuansa
permainan sepak bola terbawah dalam permainan pemilihan kepala daerah.
1.
ATURAN
Para pemain sepak bola sangat menjunjung tinggi aturan
permainan bola, meski dalam persaingan sengit, saling berlawanan satu dengan
yang lain tetapi aturan selalu menjadi kewajiban yang harus dipatuhi, tidak ada
sogok menyogok, terbuka bagi siapapun, dan selalu mengakui kekalahan yang
dialaminya. Begitupula dengan Pilkada aturan harus dapat dijunjung tinggi,
menghindari black campaign, money politik, curi start, penggunaan fasilitas
negara dan larangan lainnya yang telah ditetapkan oleh negara agar selalu
dijalani dan ditaati.
2.
WASIT
Sepak
bola tanpa wasit, ibarat bertempur tanpa batas, akibatnya akan rusak tatanan,
aturan dan etika yang berkembang dalam budaya sepak bola. Wasit bertugas
melakukan pengawasan, penentu dan pemberi sanksi apakah para pemain melakukan
pelanggaran terhadap aturan atau tidak, oleh karena itu diperlukan ketegasan
wasit untuk memutuskan siapa yang melakukan pelanggaran ringan seperti tidak
sportif, melakukan pelanggaran terus menerus, berselisih kata/tindakan maka akan
diberi kartu kuning dan pelanggaran berat seperti mencederai lawan, melakukan
kekerasan maka akan diberi kartu merah. Hal inilah yang sangat wajib dipakai
oleh wasit dalam Pilkada yaitu Panwas (Panitia Pengawas) yang bertugas
melakukan pengawasan sekaligus memberikan rekomendasi tegas kepada siapapun
yang melakukan pelanggaran, selama ini peran anggota Panwas dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya belum berjalan optimal, karenakan tugas dalam memberikan
sanksi kepada siapapun yang melakukan pelanggaran tidak dimiliki oleh lembaga
sah ini.
Diperlukan
keputusan Mahkamah Konstitusi untuk memutuskan apakah betul-betul terjadi
pelanggaran atau tidak. Inilah yang seharusnya perlu dipotong jalur
birokrasinya hingga masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk melihat siapa
yang sebenar-benarnya menang dan siapa yang melakukan pelanggaran aturan.
Jikalau Panwas diberikan kekuatan penuh untuk melakukan pengawasan, pemberi
sanksi dan penentu kemenangan maka tidak perlu banyak-banyak membuang-buang
anggaran, tenaga, waktu, pikiran hanya untuk menunggu kepastian hukum. Oleh
karena itu anggota Panwas harusnya orang-orang yang sangat professional di
bidangnya, berpengalaman, terpecaya, adil, dan terbuka kepada siapapun.
3.
PEMAIN.
Para pemain merupakan orang-orang yang berpengalaman
dan terlatih dengan baik sehingga dapat bermain cantik dan indah di dalam
lapangan. Menggiring, memainkan, memutar, menendang, menahan bola adalah teknik
untuk membawa bola ke gawang lawan, meskipun berbeda negara atau klub tetapi
mereka tetap rukun, menjaga sportivitas, dan selalu bekerja sama membangun
kekuatan tim yang solid dan kompak. Begitupula dengan para pemain dalam
pemilihan kepala daerah yaitu Calon Kepala daerah, Wakilnya serta Tim
Suksesnya. Mereka adalah satu kesatuan kekuatan yang jikalau berjalan dengan
kompak dan solid maka akan menjadi benteng terkuat dan penyerang yang handal
yang dapat memainkan isu-isu berkembang di masyarakat. Tujuan utama para tim
adalah bagaimana mereka bisa menang atau juara dalam pertandingan, etika para
pemain sangatlah dijaga, saling bersalaman, berpelukan, dan menjaga bicara
kasar atau bahasa kasar yang tidak bermanfaat di lapangan, karena hanya akan
menguras tenaga. Para tim harus fokus bagaimana keterampilannya atau
keahliannya menggerakan masyarakat, mobilisasi masyarakat, dan memotivasi
masyarakat agar tetap bersama-sama berjuang mendapatkan kemenangan, sembari
menahan serangan lawan yang akan membahayakan gawang mereka.
4.
PELATIH.
Pelatih merupakan tokoh yang paling diperhitungkan
dalam permainan sepak bola, semakin terlatih dan berpengalaman pelatihnya maka
semakin berpotensi akan menggoyang gawang lawan, oleh karena itu para pelatih
selalu memperoleh bayaran tinggi untuk menyusun strategi kemenangan tim.
Pelatih selalu mempunyai banyak taktik yang susah dibaca oleh lawan, dialah
sutradara dalam permainan tim yang akan menguatkan strategi penyerangan dan
pertahanan hingga susah dimasuki oleh lawan. Hal ini sangatlah dibutuhkan dalam
dunia politik Pilkada, pelatih para tim harus disediahkan, hindari para pemain
menjadi pelatih atau pelatih menjadi pemain karena inilah yang fatal dalam
permainan politik, pelatih harus menjadi pemikir dan dilarang keras dilibatkan
langsung bermain politik, meski hanya menjadi pemikir tetapi bayarannya harus
lebih tinggi karena dialah yang menjadi daya dorong atau alat pompa untuk
menggerakan para pemain sekaligus membuat peta politik dan strategi pemenangan.
Bagi para pasangan calon kepala daerah yang belum mempunyai pelatih, maka mulai
sekarang harus secepatnya mencari pelatih yang betul-betul berpengalaman,
terpercaya, dan perlatih dalam menyusun formasi kekuatan tim dan menutupi
kelemahan tim pemenangan.
5.
DONATUR / SPONSOR.
Donatur dalam pertandingan sepak bola adalah pemberi
dukungan dana kepada para pemain mulai dari kostumnya, makanan, minuman,
fasilitas yang digunakan selama pertandingan, bahkan upaya menjaga stamina para
pemain tidak luput dari perhatian donator. Semakin tinggi biaya yang dikeluarkan
oleh donator semakin kuat pula peluang untuk pemenangan tim. Hal ini sama
halnya dengan donator dalam pemilihan kepala daerah yang harus mengeluarkan
ongkos/ biaya politik untuk menyediakan baleho, spanduk, kostum, fasilitas
lainnya yang nantikan akan menjadi bahan promosi sekaligus dukungan penuh
terhadap sang calon kepala daerah. Bahkan dalam dunia politik telah terbukti
donator yang paling ampuh untuk memuluskan jalannya para kandidat adalah
donator rakyat.
6.
SUPPORTER.
Dalam dunia bola, supporter bukan hanya menjadi
pemanis atau bunga-bunga selama pertandingan. Suara para supporter menjadikan
energy baru bagi para pemain untuk tetap bersemangat selama pertandingan
berlangsung. Etika supporter sangat diperlukan dalam menjaga kondusivitas
pertandingan, karena merekalah yang berpotensi besar menciptakan kegaduhan dan
konflik antar sesama supporter. Semakin terjaga keamanan dan kenyamanan para
supporter semakin asyik nonton bareng permainan bola di tengah lapangan.
Begitupula dalam dunia politik pemilihan kepala daerah, para relawan sangatlah
dibutuhkan sebagai energy dan semangat perjuangan selama pertarungan politik
memenangkan kursi nomor satu di daerah. Para relawan sangatlah dianjurkan untuk
tidak menciptakan atau menambah kekeruhan permasalahan, karena jikalau
pemilihan kepala daerah berjalan lancar dan aman maka masyarakat akan senang
menonton dan menikmati indahnya berpolitik tersebut.
Semoga
tulisan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca budiman khususnya bagi penulis
agar tetap membawa jiwa-jiwa olahraga dalam pertandingan politik. Pilkada
damai, sepak bola damai, masyarakat damai, penonton damai dan gembira.
Wassalam.
Komentar
Posting Komentar